Lihat ke Halaman Asli

Basril Tarigan

Simple writer, big dreams.

Ketel dan Cawan

Diperbarui: 2 Mei 2019   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dug.... dug... dug.... dug...
Suara langkah guruku menuju kelas
Penuh karisma ia datang membawa sebuah ketel
Berisi air pengetahuan yang jernih

Dengan penuh semangat ia membawa ketel itu
Dan kamipun siap menerima air pengetahuan
Cawan kami yang kosong sudah tersedia
Di atas meja, buku jadi nampannya

Satu persatu cawan kami diisi
air dari ketel ajaib itu
Tak ada beban di raut wajah guru
Membagi-bagikan semua air yang ia bawa

Kulihat semua teman sekelasku riang menyambutnya
Kami minum bersama dengan sukaria
Bak madu yang manis rasanya air yang dibawa guruku
aku ketagihan ingin meminumnya lagi dan lagi

Jika kami minta tambahkan isi cawan kami
Guruku malah senang dan bangga melayani
Padahal air itu ia dapatkan dari sebuah gunung
Di negeri yang jauh dan puluhan tahun lamanya perjalanan ke sana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline