Lihat ke Halaman Asli

Basril Tarigan

Simple writer, big dreams.

Air dan Gandum

Diperbarui: 1 Mei 2019   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrsi-1stdibs.com

Dikesunyian pagi aku datang mencari dermawan sejati. Pemilik lumbung dan sumur satu-satunya di desa. Karung pikiran dan timba hatiku yang kosong siap menerima. Air murni dari mata air dan gandum terbaik hendak kupadatkan

Sungguh segar sampai kejiwa bila munim dari air ini. Peringatan-peringatan yang kudapat dari pemilik lumbung. Sangat menggugah hati. Dalam hati kuberkata  esok ku kan kembali lagi

Semangat baru, menghadapi hari baru. Biarlah makanan yang menyegarkan pikiranku. Dan minuman yang menyegarkan jiwa. Dapat pula engaku nikmati, teman

Sini sahabat, aku hendak berbagi kepadamu. Siapkan pula karung dan timbamu. Gandum dan air yang kutuangkankan akan jadi kepunyaanmu. Gandum dan airku tak akan pula berkurang

Buka pula tanganmu. Aku hendak memberi segenggam harapan, terimalah. Aku berharap engkau juga membagikannya dengan cuma-cuma. Supaya tidak ada orang yang mati kelaparan atau  mati kehausan di desa kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline