Lihat ke Halaman Asli

Bas OK

Penulis Sejati

TDP Palu Berakhir, Kapan Lagi Dilaksanakan?

Diperbarui: 26 Juni 2022   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum Pelti Sulteng Muchtar Deluma mengalungkan medali kepada atlet junior TDP CBR Palu, Sabtu (25/6/2022). Dokpri

Palu - Perhelatan Turnamen tenis diakui Pelti (TDP) Christopher Benjamin Rungkat (CBR) Palu telah usai, mengantarkan juara petenis petenis baru di Sulteng, kelak akan mewakili Sulteng di ajang tenis nasional.

Ivent ini pula melahirkan juara juara baru junior  di Sulteng. Kelompok Umur (KU)18 tahun, petenis Rifaldi Thayeb berhasil merasakan juara junior dan pertama kalinya kategori junior. Anak dari petenis senior Ridwan Thayeb ini susah payah mengalahlan petenis Pinrang Muhammad Rafli melalui pertarungan super tie break 12-10. Tahun depan, Rifaldi akan bertanding kategori senior. 

Petenis junior Palu yang sukses juara antara lain  Salsabila 18 tahun, Patricia 16 tahun, Aminah Tirsa Zenita 12 tahun.

Ivent ini pula, bersejarah bagi Febbyaro, anak kandung dari Berni Susanti, juga adik dari Panji Untung. Di usianya yang baru 14 tahun, ia merasakan manisnya juara senior ganda putri berpasangan dengan petenis Jawa Tengah Jessica.

Ivent TDP yang baru saja usai di Palu Sabtu (25/6), perlu digelar rutin tiap tahun, bahkan minimal dua kali setahun. TDP merupakan kompetisi junior bergengsi di tanah air serta melatih mental petenis lokal. 

Direktur Turnamen Dr Irfan Mufti untuk menyelenggarakan TDP perlu biaya besar yang mesti keterlibatan sponsor. "Kita berharap ada sponsor turnamen tidak perlu banyak, yang pasti bisa," kata Irfan.  

Senada disampaikan Ketua Umum Pelti Sulteng Muchtar Deluma, pelaksanaan TDP mesti keterlibatan sponsor. Bahkan Pelti saat ini mencari bapak angkat yang bersedia menjadi sponsor tetap TDP. "Harapan kami tentunya prestasi tenis  Palu bisa meningkat, yang sangat kami harapkan bisa kembali muncul petenis nasional dari Palu," kata Muchtar Deluma. 

Petenis Palu telah lama tak aktif dalam ivent sekelas PON, selepas PON 2008 di Kalimantan Timur. Petenis Palu makin tenggelam dan tak muncul ke permukaan. "Sedih juga tapi kita tidak boleh putus asa. Selalu ada harapan," kata Muchtar Deluma. (bar)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline