Palu - Atlet rowing binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak punya sarana latihan perahu rowing. Padahal dalam waktu dekat ini, mereka akan menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023.
Saat ditemui usai latihan di pesisir Tondo, Minggu (22/6), atlet rowing PPLP menggunakan perahu latih yang dimiliki PODSI Sulteng. Pelatih rowing PPLP Sulteng Hanes Dayon Auna mengatakan, atlet PPLP nya terpaksa menggunakan perahu PODSI karena tidak memiliki perahu. Perahu yang dimiliki PPLP bantuan dari Kemenpora rusak parah lantaran disapu tsunami 2018 lalu. "Ini tidak baik, karena hari ini Minggu mereka punya waktu gantian menggunakan perahu dengan seniornya," kata Hanes.
Pasca musibah 2018, atlet rowing PPLP selalu gantian dengan atlet senior rowing. Namun karena perahu itu milik PODSI, maka penggunaan prioritasnya kepada atlet senior. Imbasnya, atlet rowing PPLP bisa menggunakan sarana perahu jika sedang tidak digunakan seniornya. "Itupun kalau latihan karena menunggu seniornya, akibatnya mereka telat masuk sekolah," kata Hanes.
Hanes mengakui volume latihan anak didiknya kurang. Belum hitungan latihan teknik dan skill yang memang bisa dikuasai kalau latihan di atas air. "Karena gantian ini jadinya volume latihan tidak cukup. Skill dan teknik tidak bisa maksimal. Kasian mereka. Apalagi dalam waktu tidak lama lagi, kita akan bersiap menghadapi Popnas," kata Hanes.
Hanes mengungkapkan volume latihan yang kurang berimbas pada pencapaian medali ajang Popnas 2023. Pestasi rowing PPLP melejit khususnya tahun 2019 setelah mengoleksi 7 emas dari Popnas, Kejurnas PPLP dan Kejurnas Junior. "Saya khawatir Popnas 2023 tidak dapat medali yang khususnya rowing tumpuan," ujar Hanes.
Menurut Hanes, peranan PPLP begitu penting menyediakan stok atlet rowing bertalenta untuk Sulteng.
"Ibaratnya PPLP ini mesin pencetak atlet. Kalau PPLP targetnya meleset, berimbas kepada ke produksi atlet," tambah Hanes.
Kiprah PPLP Sulteng tak terlepas dari dayung khususnya rowing. Selepas 2014 yang hampir saja cabang olahraga unggulan Sulteng ini dicoret dari PPLP, perlahan mulai bangkit.
Buah prestasi yang membanggakan bagi PPLP Sulteng ialah lahirnya Rio Risky Darmawan. Putra kelahiran Kulawi ini berhasil mempersembahkan emas bagi Indonesia ajang ASIAN Games 2018 dan SEA Games Vietnam 2021. Atlet binaan dari duet pelatih Wahyu Aristina dan Hanes Dayon Auna setidaknya bisa mengangkat citra dayung Sulteng selepas Era 90 an. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H