Lihat ke Halaman Asli

Pendosa :(

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ketika aku mulai berleha dengan kenikmatan itu ku mulai lupa dengan tuhanku aku tak pernah mnengingat dosa saat melakukannya, sungguh berdosanya aku, ketika semua orang berkata jangan, ku hanya mengatakan itu yang  terbaik bagiku aku tak pernah memikirkan hal yang buruk yang mungkin akan terjadi. tidak pernah terlintas di fikiranku tentang semua yang akan terjadi.

aku mulai bingung dengan kejadian hidupku, dosa yang terus mengalir tanpa ada seseorang membantuku dari dosa-dosa ini, apakah ada orang di luar sana yang daPat membantuku terlepas dari dosa ini. apakah aku pantas dikatakan PENDOSA, seperti apakah dunia pendosa itu? apakah dunia pendosa itu seperti kehidupanku yang aku jalani yang tak dapat berfikir tenang saat kemarahan menguasai diri, atau terkadang lupa akan kewajiban seorang hamba, kewajiban yang harus dilakukan setiap hari, dan terkadang lupa akan penciptanya, yang menciptakan insan di dunia dengan perdebatan dengan malaikat. sungguh aku ingin meneteskan air mata  jika mengingat bagaimana adam dibuat, dan membuat bulukudukku merinding ketika IA mengatakan "SESUNGGUHNYA AKU MENGETAHUI APA YANG KALIAN TIDAK KETAHUI"  sungguh perkataannya membuatku  jadi meneteskan air mata Allah telah mengetahui bahwa kelak aku akan seperti ini, apakah aku akan berubah menjadi wanita saleha seperti sitti khadijah yang senantiasa mencitai nabi Muhammad dijalanmu, apakah aku memilki takdir seperti mereka?

aku takut menjalani hidupku sperti ini, aku takut, sangat takut. jika hal itu datang lagi aku mulai terbui lagi, dan melupakan semuanya. mohon ampuni aku ya Allah,. aku takut bisakah aku mengakhirinya sekarang? tapi jika tidak, kumohon bantu aku melupakan semuanya dan kembali kejalanmu,. bantu aku....

maafkan pendosa ini ya Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline