Lihat ke Halaman Asli

Baskoro CCF

Founder Climate Change Frontier

Perubahan Iklim dan Plastik

Diperbarui: 6 November 2021   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Sebagaimana kita tahu, plastik merupakan material yang ringan, awet, serbaguna, tahan lama dan tentunya memiliki biaya produksi yang murah. Sehingga tidak heran dengan sifat plastik yang seperti itu, maka kita banyak menjumpai produk plastik dimana-mana. Industri plastik tumbuh dan berkembang dengan sedemikian pesat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Namun disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwasanya produk plastik menyisakan permasalahan yang besar terhadap lingkungan. Dimulai dari membutuhkan waktu lama untuk terurai sampai pada permasalahan mikroplastik. Belum lagi permasalahan mucul terkait dengan keseimbangan ekosistem laut, karena sampah plastik yang berakhir di lautan berpotensi mencemari lautan. Serta sederet panjang permasalahan yang muncul akibat dari penggunaan produk ini.

Tidak itu saja, proses awal pembuatan plastik yang berasal dari minyak dan gas bumi juga memberikan dampak serius terhadap lingkungan karena gas emisi CO2 yang dihasilkan dan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan temperatur rata-rata bumi.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Perubahan Iklim

Sebenarnya perubahan yang terjadi pada iklim dapat dikatakan sebuah perubahan yang bersifat alamiah. Sebagaimana perubahan cuaca. Namun perubahan ini berubah menjadi sebuah permasalahan yang serius disaat aktivitas manusia ikut mempengaruhi perubahan ini. Dimana Iklim yang berubah secara signifikan yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer bumi membuat temperatur rata-rata suhu bumi meningkat.

Kita tahu efek rumah kaca terjadi salah satunya dikarenakan gas emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer bumi. Dan manusia memiliki kontribusi besar dalam hal ini. Khususnya sejak tahun 1700 -- 1800 dimana revolusi industri berlangsung. Maka dari itu saat ini sedang digaungkan untuk menekan gas emisi CO2 yang dibuang ke atmosfer serta menekan laju peningkatan temperatur bumi.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Bagaimana dengan produk plastik ?

Sebagaimana kita tahu, Minyak dan gas bumi diangkat dari perut bumi. Kemudian dilakukan proses ekstraksi atau pemurnian untuk menghasilkan berbagai macam produk turunan. Salah satunya adalah Nafta yang merupakan bahan dasar pembuat plastik. Kemudian dilakukan proses lanjutan untuk menghasilkan pelet atau resin plastik. Proses ini membutuhkan energi yang besar sehingga akan menghasilkan gas emisi CO2 yang besar juga. Belum lagi proses lanjutan dari pelet kemudian menjadi beragam produk plastik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline