Lihat ke Halaman Asli

Baskoro Endrawan

TERVERIFIKASI

Keterangan apa ?

Saat Jokowi Maju 2014, Saat Perasaan Mengalahkan Logika

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penulis tetap dengan pendapat bahwa sebaiknya Jokowi tidak maju menjadi Calon Presiden 2014.

Ada beberapa alasan pasti terkait dengan kata 'sebaiknya' diatas: Jokowi harus merampungkan tugas dan amanah yang diberikan kepadanya adalah salah satunya. Terlalu dini, apabila berpikir secara rasional tentang adanya wacana pencalonan Jokowi sebagai seorang Calon Presiden 2014 yang akan datang.

Apabila terjadi, maka semua Partai Politik yang ada di Indonesia bakal kalang kabut. Semua, tidak terkecuali. Masih diamnya Megawati memang menimbulkan tanda tanya besar. Apakah PDIP bakal nekat melakukan pencalonan Jokowi hanya dengan melihat keberhasilan dan dukungan rakyat (sementara) saat ini dan terlalu bernafsunya PDIP untuk merebut kepemimpinan?

Apabila dilakukan, maka PDIP harus siap siap berkoalisi dengan baik dengan minimal satu partai yang cukup kuat dan solid. Disini, Gerindra pun terlihat dengan figur Prabowonya. Golkar? Jelas tidak mungkin.  Gempuran gempuran suara kontra dari Partai lain yang ketakutan akan sosok Jokowi bakal menjadikan situasi Pemilihan kali ini  sangat memanas. Segala cara akan di halalkan untuk menjegal Jokowi naik , dan apabila memang naik, menggoyangnya kelak nanti di kepemimpinannya.

Naiknya Jokowi bisa dipastikan menggoyang suara golput yang selama ini semakin besar. Sebuah aji mumpung tidak lucu akan figur Jokowi lah yang akan dipertaruhkan oleh PDIP, apabila mereka memang nekat mencalonkan Jokowi ke arah sana. Saat ini, PDIP memang tidak punya figur yang kuat.  Nama Megawati dengan yel yel "Merdeka" nya tidak akan sanggup mendongkrak suara, bahkan pada suara golput yang selama ini memilih stagnan karena tidak adanya calon figur yang dirasa cukup untuk memegang amanah.

Partai yang tidak mempunyai calon dengan brand yang cukup kuat pun bakal berkoalisi. Itu satu satunya cara bagi mereka nantinya untuk bisa mengganjal kenaikan Jokowi menjadi seorang Presiden R.I  .

Bagaimana dengan suara rakyat? Tentu, apabila rakyat mampu legawa dan melakukan hitungan secara logika, mereka akan mampu melihat dengan baik dan mengakui bahwa memang belum saatnya Jokowi memasuki bursa Calon Presiden di 2014 ini. Bukan semata mata karena pentingnya DKI disini. Lebih kepada kematangannya dalam berpolitik. Ini apabila berpikir secara logis.

Sejatinya, bagi rakyat yang berada di daerah, Kepemimpinan Jokowi dan usahanya untuk merubah carut marut di DKI hanya sebagai contoh bagaimana kepemimpinannya nanti.

Mohon maaf untuk warga Jakarta, tapi DKI dan segala kemacetan, banjir ,sampah dan lainnya bukan jadi barometer penting pertimbangan untuk rakyat yang didaerah. Bukankah selama ini selalu ada idiom yang berkata " Siapa Suruh Datang Jakarta?" . Lantas mengapa sekarang Rakyat yang didaerah harus serta merta memikirkan Jakarta? Bagi mereka di daerah, Jokowi bukan hanya milik warga DKI.

Coba berikan suatu alasan yang kuat sekali lagi. Kenapa kami yang didaerah harus memikirkan warga DKI?

Sulit, untuk bicara sesuatu yang logis disini apabila sudah melibatkan perasaan Rakyat. Kejengahan akan bobroknya sistem kepemimpinan saat ini menjadi sebuah alasan bagi rakyat untuk memilih Jokowi. Sebuah harapan perubahan yang terwakilkan pada sosoknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline