Sering di buat terbengong bengong.
Bagi orang awam seperti saya sendiri, acara Indonesian Lawyer's Club yang di pandu oleh host Bang Karni Ilyas memang cukup menjadi hiburan.
Bisa lihat para advokat 'kelas berat' dan tokoh tokoh lainnya baik yang sekubu maupun berlawanan duduk bersama sama di sana membahas masalah hukum yang sedang marak dan up to date di tengah masyarakat memang cukup menghibur.
Sekali lagi, hanya sebagai sebuah tontonan hiburan. Anggap saja menonton ILC sebatas dagelan, jangan mengharapkan yang lebih. Tak terlalu banyak isi dan bobot didalam acara tersebut, jadi ya kendurkan urat saraf saat menontonnya.
Malah jadi aneh. Apabila seseorang menonton ILC dan berharap banyak akan mengerti sebuah sudut pandang dari para praktisi hukum akan dapat diserap dengan baik dari sana. Atau, mengharapkan mendapat santapan batin yang nikmat? Jauh api dari panggang.
Memang, kadang kadang ada beberapa tokoh yang tampil disana yang 'layak' untuk didengarkan petuah petuahnya. Salah satunya, yang termasuk favorit saya adalah Prof. Dr. Jacob Elfinus Sahetapy. Apabila ILC dibaratkan pewayangan, maka kehadiran dan petuah petuah beliau mungkin bisa disandingkan dengan sosok Bhisma. Baik para Pandawa maupun Kurawa di acara ILC pun menghormati sosok Beliau. Benar benar layak untuk didengarkan.
Sisanya? Banyak Kurawa, kurang Pandawa, bejibun yang seperti Sengkuni saja. Tak kurang tak lebih.
Malah menjadi semakin mengherankan, apabila saat menonton ILC kemudian kita mengharapkan seorang advokat kondang akan dapat membeberkan langkah langkahnya dalam menangani sebuah kasus. Terlebih, apabila kasus tersebut memang sedang rame ramenya dibahas dimasyarakat, dan advokat tersebut menjadi satu yang terlibat dalam penanganannya.
Siapa yang mau membeberkan strategi perangnya didepan publik? Sudah bayar berapa ribu atau ratus ribu US Dollar per jam kah kita sebagai para penonton ILC sehingga kitapun layak mendengarkan apa yang akan dilakukan si advokat sendiri, ataupun pendapat mereka sebenarnya?
Ada sih satu point bagus yang bisa saya ambil secara pribadi yang bisa jadi manfaat untuk diri sendiri. Itu belajar dari cara mereka berdialog, berpikir dan berpendapat disana.
Kalau mau jadi sesuatu, jangan tanggung tanggung. Jadi orang baik ya orang baik yang benar benar lurus jalannya. Itu kalau mampu,ya? Dan sebaliknya juga demikian. Kalau mau jadi bajingan, ya be a professional bajingan. Jangan pernah nanggung untuk menggeluti sesuatu.