"Ah, saya ini hanya penulis amatir, masih baru memulai ". "Maaf, teknik fotografinya masih acak acakan, maklum, amatir " Jadi amatir kok bangga ? Emang seharusnya otomatis bangga ... [caption id="attachment_200245" align="alignnone" width="639" caption=""Amateur ""][/caption] Kata "Amatir " sendiri seringkali dipelintir dengan pengertian yang cenderung negatif dan malah salah kaprah. Amatir sering diidentikkan dengan kurang bakat, kurang memahami teknik dan kurangnya pendalaman atas sesuatu bidang, apapun itu. Entah itu sesuatu yang didalami karena dasar kesukaan, hobi atau yang lain. Level amatir itu selalu dibawah yang profesional, karena jelas yang lebih 'dalem' itu profesional, dan yang kelas sedang sedang saja atau 'cukupan' itu kelas amatir. Amatir itu gak serius. Apa bener begitu ? [caption id="attachment_200246" align="alignnone" width="639" caption=""Amatiran""]
[/caption] Bisa iya dan bisa tidak jawabannya. Definisi asli kata amatir adalah melakukan sesuatu kesenangan atau hobi dengan tidak berdasarkan pencarian nafkah. Tingkat pendalaman bisa bervariatif, ada yang cukupan dan banyak yang malah bisa dibilang sangat baik. Dalam hal ini yang memotivasi adalah murni kecintaan, bukan uang. Sedangkan definisi asli kata profesional sendiri adalah utamanya berkaitan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk melakukannya dan yang terakhir memerlukan sebuah bentuk pembayaran atas apa yang dilakukannya. Jadi sesuatu yang bisa berangkat dari kesenangan, namun bisa juga tidak. Jelas memerlukan kepandaian atau skill yang mendalam, sehingga pantas disebut sebagai profesional. Yang jelas, ada faktor motivasi yang sudah 'kurang' murni, karena melakukan berdasarkan reward disini, walaupun bisa juga motivasi tersebut masih berangkat dari kesenangan atau kecintaan.
Keduanya, baik amatir maupun profesional bisa memiliki tingkat pendalaman atau skill yang relatif sama. Tak berarti yang amatir itu tidak lebih baik dari yang profesional. Bahkan, seringkali, yang amatir memiliki 'rasa' yang lebih daripada yang profesional karena dasar kecintaan terhadap suatu bidang yang kuat, tanpa ada embel embel nominal dibelakangnya sehingga apa yang dilakukan pun menjadi lebih murni. [caption id="attachment_200248" align="alignnone" width="635" caption=""Professional Hairdresser"- ada mobilnya sendiri"]
[/caption] Entah itu sebagai seorang penulis, hobi memasak, fotografi, sepakbola, otomotif atau yang lainnya. Berbanggalah menjadi seorang amatir. Mendalami dan menekuni sesuatu yang disukai memang lebih mudah dilakukan. Apabila pada akhirnya ada yang menghargai hasil karya dengan nominal, toh itu bukan motivasi awalnya kan? Tetap fokus sebagai seorang amatir. [caption id="attachment_200249" align="alignnone" width="622" caption="Modifikasi Amatir "]
[/caption] Karena kadang, kepuasan tidak melulu bisa dinilai dengan uang. Untuk melihat karya baik amatir dan profesional dari grup Kampret yang lain, bisa simak disini : http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/07/07/weekly-photo-challenge-street-photography/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H