ISIS atau Islamic State of Iraq and Ash- Sham ( Siria) atau didalam Bahasa Arab nya mereka menjuluki dirinya sebagai ad Dawlat al- Islamiyya fi'l Iraq wa'sh- Sham melalui "Khalifah" mereka Abu Bakr -Al Baghdadi bagi sebagian orang tampak seperti tanda tanda yang terdapat didalam hadist tentang akhir jaman yang disabdakan oleh Rasulullah Shollalahu alaihi Wasallam tentang tanda tanda kedatangan seorang Imam Mahdi.
Panji panji berwarna hitam yang berasal dari langit Khurasan. Mereka bukanlah Al Mahdi sendiri, melainkan mereka yang disebut dengan para Ikhwanul Mahdi, yang nantinya salah satu diantara mereka lah yang sejatinya merupakan Al Mahdi sendiri.
Pasukan dengan bendera ( panji) hitam berlafal "Laillaha illallah muhammadur rasullallah". Yang tak terkalahkan dan akan membawa pada kejayaan Islam.
Seruan yang dilakukan oleh sang Khalifah Abu Bakr Al Baghdadi pun 'seolah olah' sama, atau setidaknya ia ingin menyandarkan perbuatan mereka atas dalih tersebut : Menyerukan kepada sesama muslim untuk bergabung dengannya dan menjalani sebuah pertempuran atas nama Islam.
Pemimpin ISIS - Syeikh Abu Bakr Al Baghdadi yang menjuluki dirinya sendiri Khalifah Ibrahim. Dokumen rahasia dari Edward Snowden menyatakan bahwa dia justru dilatih oleh intelejen Inggris, Amerika dan Mossad Israel ? sumber ; al furqaan media.
Pertempuran yang telah merenggut nyawa lebih dari 2400 orang , penghancuran gereja dan ancaman terhadap kaum Nasrani, ancaman terhadap kaum Syiah, dan bahkan Sunni sendiri meskipun mereka sendiri mengklaim bahwa mereka adalah pembela Islam Sunni ?
Kekejaman mereka di Mosul, Tikrit dan kota kota yang lain di Iraq seakan menjadi pertanyaan. Baghdad yang dulunya dikenal dengan legenda Negeri 1001 Malam pun semakin porak poranda . Saddam Hussein yang dieksekusi, dan 'pembenaran' atas invasi dengan tuduhan tak berdasar Amerika Serikat yang akhirnya tidak bisa dibuktikan mengenai senjata pemusnah massal pun memunculkan militan militan ini.
Mereka yang konon tak sudi diperintah oleh pemimpin boneka di Iraq dan berjuang atas nama Islam. Terkesan heroik dan romantis. Itu apabila seseorang melupakan aksi kekejamannya.
Seorang mantan panglima Al Qaeda, Nabil Naeem pernah memberikan satu pernyataan 'mencengangkan'. Bahwa Al Qaeda, termasuk 'subsidiari' mereka termasuk didalamnya adalah ISIS sejatinya merupakan bentukan dari CIA. Bahkan sang whistleblower Edward Snowden pun turut membocorkan satu dokumen rahasia yang menyebutkan bahwa ISIL ( ISIS) adalah bentukan dari pihak intelejen Inggris, Amerika, dan Mossad Israel.
Tujuan mereka satu : memberikan teror atas nama Islam sehingga nantinya memberikan kekacauan internal didalam Islam dan memudahkan bagi mereka untuk melakukan aksi invasi, agresi , ke negara negara Islam sendiri atas nama "keamanan dan stabilitas". Bagi Israel tentu hal ini lebih menguntungkan karena agresi mereka pun dapat berlangsung dengan 'nyaman', atas nama traktat mereka dengan Inggris dan Amerika dengan mempecundangi PBB disana.
Alih alih melakukan satu dukungan nyata untuk memukul mundur Israel dari agresinya, salah seorang panglima ISIS Abu Turab Al Muqdasi malah berseru melalui media sosial twitter tentang rencana mereka untuk menyerbu kota suci Mekkah. Karena mereka mempermasalahkan para peziarah yang menurut mereka "lebih mementingkan untuk menyentuh Ka'bah, bukan untuk bertemu dengan Allah". Kicauan-nya di burung biru pun mendapatkan reaksi keras, dan banyak kaum muslim di Saudi sendiri yang menyatakan siap berjihad untuk menjaga Mekkah .