Lihat ke Halaman Asli

Basis Kata

"Tetaplah membumi dengan tulisan yang melangit"

Puisi | Pahlawan Pandemi

Diperbarui: 13 Maret 2021   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Tirto.id

Semerbak bunga di taman itu sedang mekar-mekarnya,
Mendengar kabar, pahlawan baru merebak di nusantara,
Menapaktilasi pejuang kemerdekaan pendahulunya,
Namun beda ranah dalam strategi perjuangannya.

Siapakah dikau berjuang tanpa pamrih di tengah pandemi?
Menyibak tabir dibalik misteri,
Nampak peluh seni bercucuran karena tak menutup kemungkinan kau pun ditulari,
Alat pelindung diri seadanya bahkan pun kadang modal donasi.

Memicingkan ego diri demi keselamatan orang lain,
Sedang diri sendiri tak dihiraukan,
Berperang melawan sesuatu yang tak kasat mata,
Nyawa handai tolan yang terdampak berada di tangannya,
Terus berjuang di garda terdepan,
Siap siaga tetap terjaga dalam setiap keadaan.

Lantunan doa serta semangat mengalir dari berbagai kalangan,
Sembari berharap semesta cepat pulih dari kegetiran,
Kau Pahlawan Pandemi yang terus melawan,
Ucapan terima kasih tentu tak cukup membalas segala kebaikan,
Mari saling menguatkan satu sama lain,
Merekatkan ikatan yang tak mudah putus oleh segala rintangan,
Percayalah semua ini akan berlalu dengan diakhiri senyum yang menawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline