Lihat ke Halaman Asli

Jalur Selatan Lumajang - Malang, Eksotis dan Ekstrem

Diperbarui: 12 April 2016   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LUMAJANG !!! Apa yang anda pikirkan ketika saya sebut kata ini. Pisang pastinya. Ya, Kabupaten Lumajang adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan nama "Kota Pisang". Kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten probolinggo (utara), kabupaten Jember (timur), serta kabupaten Malang (barat).

Disini saya tidak mengurai tentang pisang. Mengapa dijuluki kota pisang. Disini saya akan mengurai mengenai akses transportasi menuju kabupaten ini. Akses transportasi terbilang mudah. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum untuk berkunjung atau berwisata ke Kabupaten ini. Transportasi umum yang anda pilih bisa Bus ataupun kereta. Berbicara mengenai berkendara ke arah kabupaten ini, ada salah satu akses jalur yang menarik untuk anda coba, yaitu Jalur selatan Malang -Lumajang. Namun pada artikel ini saya akan menguraikan secara terbaik. Jadi Bukan dari Malang - Lumajang, Tapi dari Arah Lumajang - Malang.

Jalurnya melewati Kec. Candipuro - Kec. Pronojiwo - Kec. Tirtoyudo - Dampit - Turen - Malang. Mengapa saya sebut menarik. Karena jalur transportasi yang satu ini merupakan jalur yang anti-mainstream. Asap kendaraan, kemacetan, gerah, adalah kondisi normal saat kita berkendara. Namun pada jalur ini anda akan disuguhi bentangan alam di sekitar ruas jalan yang mempesona dan eksotis dan udara segar di sepanjang jalan.

[caption caption="Dokumentasi pribadi"][/caption]Petualangan berawal dari kecamatan Candipuro. Disana anda akan melewati jalan lurus dengan latar belakang yang indah. G. semeru terlihat menyembul di hiasi oleh pepohonan nan rimbun dengan udara sejuknya. Sebagai catatan, jalan lurus disini adalah jalan lurus terakhir anda menuju kabupaten Malang. Setelah anda melewati jalan ini hanyalah ada jalan naik turun dan penuh tikungan sepanjang puluhan kilometer.  Sebelum anda meneruskan perjalanan sebaiknya lihat dulu kondisi cuaca pada saat anda akan memasuki jalan naik turun dan penuh tikungan ini. Jika kondisi cuaca sedang hujan, sebaiknya anda mengurungkan niat untuk meneruskan perjalanan. Karena di area selanjutnya, anda akan berada di punggung bukit dan rawan longsor.

Setelah berkendara sepanjang + 5 kilometer dengan jalan yang penuh dengan tikungan, anda akan bertemu dengan jebatan panjang. Jembatan ini akarab dipanggil Jembatan Perak (Geladak Perak). Disini banyak tersedia warung untuk sekedar beristirahat dan menikmati bentang alam yang eksotis dari atas jembatan. 

[caption caption="panoramio.com"]

[/caption]Jika anda menoleh kekanan anda akan disuguhi lautan batu dan pasir yang membentang luas dan bentangan pegunungan, persawahan, perkebunan dan rumah penduduk yang membentuk pola yang indah untuk dipandang.

Dan jika anda menoleh ke kiri, anda akan memandang sebuah jembatan kuno. Konon, jembatan ini adalah jembatan yang dibangun di era penjajahan Belanda. Karena jembatan ini sudah usang dan tidak layak pakai, maka pemerintah membuat jembatan baru di sebelahnya. Jembatan yang menghubungkan dua bukit dengan besi tua termakan usia sebagai tompangannya ini, seakan-akan menceritakan masa-masa kelam itu. Dengan memandangi jembatan tua dengan diselingi batuan keras yang ditumbuhi dedaunan disertai hembusan angin dan udara segar, anda akan betah berlama lama di tempat ini

[caption caption="Juliana Dewi - julianadewi.com"]

[/caption]

[caption caption="Dokumentasi pribadi"]

[/caption]Perjalanan tidak berakhir disini. Selanjutnya, anda akan digiring dengan kondisi jalan yang sempit penuh dengan tikungan. Disini anda berada di punggung bukit. Dibagian kanan, anda akan dihantui oleh dinding tebing keras. Disebelah kiri, terdapat hamparan jurang yang menganga. Disinilah adrenalin berkendara dan profesionalitas berkendara diuji. Bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi, jika anda masih belum begitu cekatan dalam berkendara, saya tidak merekomendasikan untuk melewati jalur ini. Selain jalan sempit, naik turun dan penuh tikungan, di sepanjang jalan ini anda harus berduel dengan truck dan kendaraan besar yang banyak melintas di area ini. 

[caption caption="Dokumentasi sendiri"]

[/caption]

[caption caption="Dokumentasi sendiri"]

[/caption]Setelah + 7 kilometer berkendara dengan penuh konsentrasi, anda akan mulai menjumpai perumahan penduduk yang berjejer di ruas-ruas jalan. Itu tandanya anda memasuki Desa Kalibening Kec Pronojiwo. Pemandangan bentang alam disini juga tak kalah indah dan eksotis. Dengan kondisi jalan yang masih naik turun dan penuh tikungan, anda akan disuguhi kemegahan dan keagungan dari gunung semeru yang gagah bertengger di sebelah kanan. Tidak hanya pemandangan G. Semeru. Hamparan bebukitan dan persawahan dengan kondisi jalan yang melengkung juga memperindah dan menghiasi perjalan anda.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline