Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Aliem

ASN di Badan Pusat Statistik.

Disagregasi PMTB

Diperbarui: 24 Maret 2018   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Investasi menjadi salah satu instrumen yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Ini sejalan dengan prioritas nasional pemerintah pada 2018 yakni program perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja. Untuk itu, dibutuhkan data tentang informasi investasi sebagai landasan program pemerintah.

Dalam hal ini, data tersebut sudah dikelompokkan menurut lapangan usaha dan institusi. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah sangat intens melakukan pembangunan infrastruktur. Sehingga dipandang perlu untuk menyusun disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Para investor membutuhkan peta investasi yang lebih rinci tentang gambaran investasi di Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat menyusun rencana investasi yang lebih efektif dan efisien. Apalagi di era perang dagang saat ini. Dimana beberapa negara adi kuasa, misalnya Amerika Serikat yang sudah melakukan kebijakan proteksi ekonomi.

Badan Pusat Statistik (BPS) menjawab kebutuhan data ini dengan menyelenggarakan kegiatan survei penyusunan disagregasi PMTB pada tahun 2018. Nantinya akan dihasilkan data yang lebih rinci tentang penambahan dan pengurangan barang modal menurut jenis aset tetap, sektor institusi, dan lapangan usaha sebagai dasar untuk perumusan berbagai kebijakan dan analisis secara makro maupun mikro. Tidak hanya itu, data ini juga bisa digunakan dalam penyusunan stok capital pada 2019 mendatang.

Penyusunan disagregasi PMTB memang sangat diperlukan, mengingat PMTB merupakan komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi. PMTB memberikan gambaran besaran investasi. Mengutip dari Katadata.co.id (5/2/2018), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, investasi yang tercermin dari PMTB pada tahun 2017 tumbuh 6,15 persen. Kontribusi komponen ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yakni 32,16 persen. Pertumbuhan investasi ini ditopang oleh maraknya pembangunan infrastruktur dan investasi swasta seperti pengadaan mesin.

Komponen konsumsi rumah tangga memang masih mendominasi terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, tentunya pemerintah juga terus berusaha menggenjot investasi sebagai penggerak roda perekonomian. Dengan informasi yang jelas dari hasil disagregasi PMTB ini akan memudahkan para investor dalam menentukan jenis investasi apa saja yang akan dilakukan. Dengan begitu, iklim investasi dapat meningkat sesuai target pemerintah. Ini menjadi sangat penting bagi pemerintah yang telah memberikan banyak kemudahan dalam investasi.

Dukungan dari semua pihak dibutuhkan dalam menyukseskan prioritas nasional tahun 2018 yakni "pengembangan dunia usaha dan pariwisata". Diharapkan dengan tersedianya data yang akurat di bidang investasi bisa berpengaruh positif terhadap penciptaan lapangan kerja. Data ini juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah terhadap berbagai program yang telah dijalankan untuk mempermudah investasi di Indonesia. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline