Lihat ke Halaman Asli

BASUKI TRI ANDAYANI

Praktisi Komunikasi

Emas, Solusi Cerdas Mengobati Rasa Cemas

Diperbarui: 17 Februari 2022   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ke-3. Kejadian luar biasa ini memberikan dampak besar bagi kehidupan. Tidak hanya sektor kesehatan yang ditandai dengan jutaan pasien terpapar hingga wafat, rumah sakit dan tempat pemakaman pun sempat kewalahan dalam penanganan korban. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat mengalami perubahan drastis. 

Cara masyarakat bersosialisasi, bekerja dan berkomunikasi berganti. Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sebagian masyarakat mengalami penurunan bahkan kehilangan daya beli. 

Dalam kondisi krisis akibat pandemi seperti ini, semua orang mengalami kerentanan ekonomi. Dampak krisis tak memilih korban. Kalangan masyarakat menengah kebawah sampai penguasaha besar pun merasakan dampaknya.

Kerentanan ekonomi yang menimbulkan kecemasan banyak orang ini sebenarnya bisa dihadang. Caranya dengan menabung atau investasi emas untuk mengantisipasi kondisi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Pepatah mengatakan "emas tidak menjamin kita tambah kaya, tetapi ia membuat kita tetap kaya".  Di sinilah fungsi emas sebagai safe haven.

Ya, safe haven adalah investasi yang diharapkan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai aset selama masa krisis. Safe haven ini diincar agar aset yang kita miliki terhindar dari kerugian saat terjadi krisis keuangan. Istilah singkatnya adalah lindung nilai, artinya emas mempunyai fungsi untuk melindungi nilai aset (uang) yang tergerus oleh inflasi terutama pada saat terjadi krisis.

Selama ratusan tahun masyarakat percaya emas telah dianggap sebagai investasi yang aman untuk lindung nilai. Sebagai komoditas fisik,  nilai emas tidak dapat dipengaruhi langsung oleh keputusan suku bunga yang ditetapkan pemerintah. 

Secara historis emas mampu mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, sehingga emas berfungsi pula sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang merugikan. Ketika terjadi peristiwa buruk yang bertahan untuk sementara waktu, investor cenderung mengamankan aset mereka ke dalam emas, yang mengalami kenaikan harga disebabkan meningkatnya permintaan.

Saat ini masyarakat semakin mudah untuk mempunyai emas. Banyak institusi yang dapat diakses untuk mendapatkan emas yang kita inginkan. Salah satunya Pegadaian, perusahaan yang bergerak di industri keuangan dengan bisnis utama produk gadai ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memiliki emas dengan cara  membeli emas secara angsuran atau menabung.

Cicil Emas

Cikal bakal dari produk cicil emas ini adalah produk MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi) yang diluncurkan pada tahun 2008. Masyarakat yang ingin memiliki logam mulia menentukan terlebih dulu berat emas batangan yang ingin dimiliki dengan pilihan denominasi mulai 0,5-1000 gram. 

Kemudian membayar uang muka mulai 15-50% dan sisanya dapat diangsur dengan jangka waktu mulai 3 sampai 36 bulan. Masyarakat juga dapat memilih emas batangan produksi PT Antam, Untung Bersama Sejahtera (UBS) atau Lotus Archi. Belakangan Pegadaian juga melayani pembiayaan cicil emas dalam bentuk perhiasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline