Lihat ke Halaman Asli

Frans Abednego Barus

Dokter Spesialis Paru

Awas! Banyak Makanan Pencetus Asma

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1361330711343037236

Anda atau anggota keluarga menyandang asma alergi? Maka sebaiknya menghindarkan makanan dan obat yang menjadi pencetus asma. Makanan segar amaupun berpengawet atau dengan bahan tambahan lainnya mempunyai  kemampuan memprovokasi timbulnya serangan asma (potensial alergenik). Untuk mengetahui apa apa saja yang menjadi pencetus asma seorang dengan bakat alergi asma sebaiknya dilakukan UJI ALERGI. Faktor makanan yang dapat mencetuskan serangan pada asma alergi sekitar 10% pada anak dan kurang dari 5% pada dewasa.

Uji alergi secara sederhana dapat dilakukan dengan Uji Kulit dengan metode Skin Prick Test (tusuk), Patch test (tempel) atau pada asma dapat dilakukan Uji Provokasi Asma dengan menggunakan zat histamin hirupan. Tentu semua uji ini adalah di bawah pengawasan dokter karena bila terjadi serangan alergi atau asma bisa ditanggulangi dengan segera dan tidak membahayakan jiwa pasien. Karena pada dasarnya serangan asma dipancing sehingga kita mengetahui apa apa saja yang menjadi pencetus. Secara spesifik uji alergi juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah (IgE RAST test) hanya biayanya relatif mahal.

[caption id="attachment_237503" align="aligncenter" width="363" caption="Uji Kulit"][/caption]

sumber: http://www.allergyclinic.co.uk/images/skinpricktest2.jpg

Telah banyak dilakukan penelitian yang menguji bahan makanan apa yang sering mencetuskan asma alergi, Makanan tersebut secara garis besar adalah

  1. Telur dan makanan berbahan asala telur
  2. Susu Sapi dan produk turunannya seperti es krim, yogurt, keju dan lain lain
  3. Kacang kacangan dan produk yang mengandung kacang
  4. Kedelai (soya)
  5. Gandum (wheat)
  6. Ikan, Kerang dan beberapa makanan laut lainnya
  7. Pengawet makanan yang mengandung senyawa tambahan Sulfit
  8. Pewarna makanan seperti senyawa Tartrazin
  9. MSG/vetsin (Monosodium Glutamate)
  10. Aspartam (pemanis makanan)
  11. Salisilat (pada obat golongan Aspirin dan obat panas anak pada umumnya

[caption id="attachment_237504" align="aligncenter" width="275" caption="8 bahan makanan pencetus Asma Alergi"]

13613307972075479544

[/caption]

sumber; http://healthychoicesforrestaurants.com/wp-content/uploads/2011/04/Big-8-Allergens-for-AllerTrain-on-lone-allergy-training-for-restaurants-275x300.jpg

Secara garis besar bahan bahan diatas secara tunggal atau campuran dapat mencetuskan asma alergi. Misal pada sepotong coklat (candy bar) maka mengandung susu, cashew nut atau kacang. Pada minuman kemasan biasanya mengandun aspartam, makanan jajanan pasar yang gurih atau kripik kentang (potato chip dan produk produk turunannya) yang mengandung vetsin/mecin (MSG=monosodium glutamat). Sebagai insan yang bijak yang memiliki keluarga atau anak dengan bakat alergi sudah sewajarnya untuk waspada terhadap bahan bahan di atas. Luangkan waktu untuk membaca kandungan makanan berkemasan karena memang wajib dicantumkan.

Kesulitan orangtua pada umumnya adalah pada saat anak (dengan bakat asma alergi) yang terpengaruh iklan atau ajakan teman memaksa untuk mengkonsumsi bahan bahan makanan tersebut dan orangtua sering tidak mampu melarang sehingga pasca memakan, timbul gejala batuk, timbulnya dahak dan sesak napas mengi (wheezing). Penting juga mengetahui dengan jelas bahan makanan pencetus tersebut dengan melakukan uji alergi baik uji kulit maupun pemeriksaan darah.

[caption id="attachment_237505" align="aligncenter" width="380" caption="Anak dengan alergi"]

13613309522052995367

[/caption]

Oleh karena itu waspada terhadap makanan di sekeliling kita, karena mungkin dapat menjadi pencetus serangan asma. Dianjurkan pula obat obat anti alergi dan obat pereda serangan asma sebaiknya dekat dan mudah didapatkan selalu tersedia karena tidak diketahui kapan dan dimana seorang penyandang asma alergi mendapat serangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline