Lihat ke Halaman Asli

Tana Toraja Land the Heavenly King

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_313674" align="alignnone" width="650" caption="Perpaduan alam dan budaya yang sangat kaya di Tana Toraja."][/caption] Tana Toraja adalah andalan Pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan, disini terdapat Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing di Sulawesi Selatan. Tana Toraja dikenal sebagai Land the Heavenly King, karena budayanya yang sangat unik dan pemandangan alamnya yang juga indah. selain itu akses untuk kesini juga tidak terlalu susah membuat Tana Toraja dikenal sebagai sebutan ini. [caption id="attachment_313675" align="alignnone" width="650" caption="alam toraja yang sangat menawan."][/caption] Desa Kete Kesu mengunjungi Desa Ke'te 'Kesu, di mana Anda menemukan deretan Rumah Adat Toraja yang disebut Tongkonan ini  dihiasi dengan indah - atau rumah leluhur masyarakat Toraja- dan lumbung padi. Para Tongkonan adalah rumah khas Toraja sadel berbentuk atap,semakin banyak tanduk kerbau yang ada didepan rumah menandakan semakin tingginya strata yang punya rumah. Dinding rumah-rumah yang indah dihiasi dengan pola abstrak dan geometris dalam alam hitam, merah dan putih. Ke'te Kesu 'juga dikenal karena keindahan ukiran bambu dan kerajinan tradisional. Makam Batu Tana Toraja makam batu yang terdapat di tebing banyak terlihat di Toraja, karena inilah kekhasan Toraja dikenal. didepan tebing tersebut diberi boneka Ada tiga cara pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya terkadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar. Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh. kami dan Tim Avanza Nation Journey tiba di Tana Toraja setelah seharian melalui perjalanan darat dari Kota Mamuju, perjalanan yang berliku dan cukup panjang terbayarkan dengan keindahan alam dan budaya yang kaya di Tana Toraja. Foto dan Artikel oleh Barry Kusuma




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline