Lihat ke Halaman Asli

Titipan Rindu

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Terjatuh

Didalam dekapan ibu bumi yang merangkulku dengan kedua tanganya

Jubah merahku tak tampak lagi sinarnya, hanya robekan dan cabikan dari hati yang tak berteriak tak mengungkap

Dalam dekapan ibu bumi sepotong hati digenggam hingga tak terasa luka-luka hitam tanpa senyuman

Rindu akan dia yang mengalahkan geliat nafsu dan dosa dosa pada diri insan yang menguatkan iman

Rindu akan dia yang mengubahku hingga tak terhingga puji-puji kupanjatkan kepada Tuhan langit dan Sang Nabi

Tapi tak bisa kurajut asa dalam balutan rasa rindu

Malaikat langit pun tertunduk, menangis meratapi diri yang telah bersimbah luka dalam genggaman ibu bumi

Dalam dekapan ibu bumi sang pengembara tersenyum dalam luka selagi berkata “Hamba hanya bisa menitipkan rindu ini padamu Wahai cahaya”

Sang Malaikat langit pun mengangguk, mengiyakan permintaan sang pengembara.

Namun tak disangka raut wajah pemilik semesta alam menampak hingga bintang-bintang pun bersujud menghadapnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline