Masih banyak dari kita yang melupakan kejadian 57 tahun yang lalu, yaitu kejadian yang setiap tahun nya kita tonton filmnya dalam judul "Penumpasan Pengkhianatan G 30S PKI" yang dibuat pada tahun 1982 dan diproduksi oleh perushaan Perum Produksi Film Nasional (PPFN).
Dan salah satu tujuan mereka yaitu menyingkirkan TNI AD dengan membunuh petinggi-petinggi TNI AD. Soeharto yang saat itu menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat justru selamat pada kejadian tersebut. Hal ini yang masih banyak dibicarakan para masyarakat Indonesia, bagaimana Soeharto bisa selamat dan kemana perginya Soeharto?
Dari berbagai media dan artikel yang saya baca, Soeharto bisa lolos dari kejadian tersebut bukan karena melarikan diri walaupun sebenarnya Soeharto tahu rencana kejadian tersebut bahkan beberapa hari sebelum kejadian tersebut ada salah satu pelaku yaitu kolonel Latief yang membocorkan rencana kepada Soeharto, akan tetapi Soeharto hanya diam dan tidak menanggapi apa yang telah disampaikan oleh kolonel Latief kepadanya, hal itu yang membuat kolonel Latief berpikir bahwa Dia mendapat bantuan moril. Hal ini berdasarkan yang telah disampaikan kolonel Latief pada saat sidang "Sehari sebelum kejadian itu saya melapor langsung kepada Bapak Mayjen Soeharto, sewaktu Beliau berada di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) sedang menunggui putranya yang ketumpahan sup panas. Dengan laporan saya ini , berarti saya mendapat bantuan moril, karena tidak ada reaksi dari beliau" kata Latief. Dan selain dari Latief soeharto juga sebenarnya telah mengetahui isu tersebut dari salah satu mantan anak buahya yang berada di Yogyakarta yang bernama Subagiyo, dan tanggapan soeharto kepada mantan anak buahnya itu hanya akan dilakukan penyelidikan terkait isu tersebut.
Lalu mengapa Soeharto tidak menjadi salah satu target ataupun tidak diculik pada saat kejadian 57 tahun yang lalu?. Karna menurut Latief Soeharto merupakan orang loyalis Bung Karno. Yang dimaksud dengan loyalis disini adalah Soeharto salah salah satu pendukung atau pengikut yang setia terhadap Bung karno pada saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H