Lihat ke Halaman Asli

[Apa Kau Sedang Terbungkus Kepalsuan ?]

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selalu kau sandang Prada putih

bertali silver

pada bahu kanan kau; cantik !

ada juga high heels 'Stuart Weitzman' yang belum usang sudah kau buang

giordano blouse hitam beraroma Caron’s Poivre

ahh, wangi !

[apa kau sedang terbungkus kepalsuan ?]

kau sudah rupawan

kemudian apa yang kau idamkan

dari polesan kosmetik hasil pabrik?

padahal

itu tetangga kau yang memburuh

ia tak molek seperti kau

ia orang pabrik

perempuan itu

yang selalu terlibat perkelahian dengan

mimpi dan kosong perut

mimpinya kalah.

kemudian pagi kau bersiap

dengan empat roda dibalut besi dan rupa-rupa komoditi

yg tersulap mewah hasil dari perampasan upah,

kau berangkat

rumah menuju kantor, padahal tak jauh jarak.

setibanya kau hanya duduk

menyingkapi arsip dari rupiah yang berpetuah

sepulangnya

kau meracau lewat telephone

bercerita bahwa:

"tadi tertangkaplah seorang maling

mengutil makanan kaleng di mall;

kusumpahi mampus !"

"di jalanan,

ada buruh demonstrasi riuh

menuntut upah

menitikkan peluh"

kata kau:

"sial ! macet ! apa itu juga hasil demokrasi !!?"

sepertinya

malam tadi kau mulai tak menarik, sayang !

empatimu kau batasi dengan moral,

[dari situlah selalu kita berseteru]

maling dan buruh;

mereka hanya ingin hidup

merampok kembali kekayaannya

hasil kerja yg dipenjara oleh negara

silahkan,

agar kau pandang dunia

lebih mulia...

sayang !

bp

"jogjakarta"

22-okt-'10




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline