Oleh : Syamsul Yakin dan Barokah Meilany Putri
( Dosen Retorika dan Mhasiswi UIN Jakarta SyarifHidayatullah )
Retorika dakwah, seni berkomunikasi dalam penyampaian dakwah, bagaikan garam bagi sayur, memberikan rasa dan makna pada pesan yang disampaikan. Tanpa retorika yang mumpuni, dakwah bisa terasa hambar dan kurang menarik bagi audiens.
Penggunaan retorika dakwah memiliki beberapa tujuan penting:
1. Menyampaikan Pesan yang Menarik dan Informatif:
Membuat dakwah lebih atraktif, menarik, dan estetik: Retorika membantu dai menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, sehingga meningkatkan antusiasme audiens.
Menyampaikan pesan berbobot: Retorika memastikan isi ceramah tersusun rapi, menggunakan bahasa baku, dan didukung data dan riset, sehingga pesan dakwah menjadi lebih kredibel dan berbobot.
Meningkatkan informatif, persuasif, dan rekreatif: Retorika membantu dai menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang informatif, persuasif, dan menghibur, sehingga audiens lebih mudah menerima dan memahami pesan dakwah.
2. Meningkatkan Performa Dai dan Respons Audiens:
Memperkenalkan pathos, logos, dan ethos: Retorika membantu dai menerapkan tiga jenis retorika Aristoteles: pathos (emosi), logos (logika), dan ethos (kredibilitas) untuk meningkatkan performa dakwah dan mendapatkan respons positif dari audiens.