Lihat ke Halaman Asli

Very Barus

Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Hujan, Banjir, dan Sampah

Diperbarui: 11 Januari 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

banjir jakarta/Foto dokpri

              Musim penghujan sudah datang, bersiap-siaplah dihantui serangan banjir. 

Pernah mengalami banjir yang teramat parah sampai menimbulkan rasa trauma yang mendalam. Kejadiannya sekitar tahun 2022 lalu. Waktu itu sedang musim hujan dan intensitas turun hujan hampir setiap hari dalam kurun waktu yang lama. Missal hujan di pagi hari bisa berlanjut sampai sore hingga malam hari.  Meski rasa khawatir akan terjadi banjir sangat kecil, karena yakin wilayah hinian tempat saya tinggal memang tidak pernah terjadi banjir. Terbukti memang selama beberapa tahun tinggal di perumahan itu tidak pernah mengalami banjir. Meski hujan turun dengan derasnya.

Tapi, seiring berjalannya waktu, perumahan tempat saya tinggal pun semakin banyak penghuninya. Warga yang tinggal disitu pun memiliki sifat dan karakter berbeda beda. Terutama soal menjaga kebersihan lingkungan. 

Banyak tetangga yang tingkat kesadarannya untuk menjaga kebersihan dan membuang sampai pada tempatnya sangat minim. Terkadang, tanpa rasa bersalah  membiarkan anak-anaknya membuang bungkus makanan seenaknya meski si orang tua melihatnya. 

Anehnya lagi, ketika orangtuanya melihat anaknya membuang smapah sembarangan eh, si ibu memungut sampah si anak lalu membuangnya ke parit atau got. Alhasil tumpukan sampah di parit komplek seolah-olah menjadi tempat sampah.

Sebangai anak yang terlahir dari orangtua militer, sejak kecil sudah mendapat dididik yang tegas dan keras soal disiplin dan kebersihan. Oleh karena itu suka gerah juga melihat orang dengan seenaknya membuang sampah bukan pada tempatnya. Pernah beberapa kali menegur dengan baik-baik agar sampah dibuang pada tempatnya. Karena parit atau got bukan lah tempat sampah.  Karena bisa menimbulkan mampet pada saluran parit. Eh, ternyata tidak pernah diindahkan.

Parahnya lagi, setiap musim hujan, parit saya selalu dipenuhi sampah kiriman dari saluran parit tetangga yang sederetan dengan rumah saya. Kebetulan rumah saya berada di deretan pojok sehingga salurat parit mengarah kearah parit rumah saya dan alhasil, sampah-sampah tak bertuan menumpuk di parit depan rumah. 

Selama musim hujan bahkan tidak musim hujan pun, saya selalu membersihkan parit rumah karena sering mendapat sampah kiriman. Karena terlalu sering mendapat sampah kiriman, saya sampai melapor ke RT/RW agar diberi edukasi setiap warga harus menjaga kebersihan parit di depan rumahnya sendiri. Lagi-lagi tetap diabaikan.

banjir/foto dokpri

Sampai suatu hari, hujan besar melanda dan tanpa henti dari pagi hingga malam hingga beberap hari. Debit air di kali juga di parit-parit pun penuh meluap bahkan meluber sampai ke jalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline