21 November 2022
Mata masih teramat ngantuk dan sekujur tubuh lunglai di atas kasur karena keletihan teramat sangat usai mendaki Gunung gede jalur Putri, 2 malam 3 hari (17-19 November 2022). Tiba-tiba teman membangunkan tidurku sambil berteriak,"Gempa!! Gempa!!!"
Serasa masih dibawah alam mimpi, antara sadar dan tidak, aku melihat teman-teman mulai bergerak panik. Sementara aku masih lunglai di atas kasur dengan mata setengah watt.
"Bangun! Gempa! Ayo keluar!"
Seketika aku dan teman-teman keluar dengan pakaian seadanya. Hanya celana pendek dan kaos buntung dengan wajah awut-awutan. Orang-orang di luar komplek juga sudah ramai dengan wajah ketakutan sambil menenteng benda-benda berharga.
Gempa magnitudo dengan kekuatan M 5,6, durasinya emang tidak begitu lama. Aku positif thiniking kalau gempa itu tidak akan memakan korban jiwa. Kemudian, aku dan teman-teman kembali masuk ke dalam rumah.
Menyalakan tv mencari informasi akurat tentang terjadinya gempa berada di lokasi mana titik gempanya. ternyata gempa berlokasi di wilayah Cianjur, Jawa barat. Beberapa bangunan rumah, sekolah dan gedung rusak parah. Selain itu, ternyata banyak korban jiwa yang meninggal dan luka-luka. Bahkan, hingga tulisan ini aku tulis, masih ada korban jiwa yang hilang belum ditemukan diantara timbunan tanah.
Miris dan sedih rasanya.
Jujur, awalnya aku mengira gempa tersebut hanya gempa kecil dan tidak memakan korban jiwa. Eh, ternyata, tercatat ada 300-an lebih korban jiwa yang meninggal dan 1000-an korban jiwa yang sakit ringan dan berat. Juga beberapa bangunan rumah,sekolah, gedung rusak parah.