Pernah nggak sih pergi ke dokter (bukan dokter langganan), kemudian kita menceritakan keluh kesah yang dirasakan pada tubuh kita, kemudian si dokter langsung bersabda.
"Bapak/ibu kurang minum air putih.."
"Tidur tidak teratur..."
"Kurang makan buah-buahan dan sayuran..."
"Kurang olahraga.."
Kira-kira seperti itulah yang sering saya alami ketika datang ke sebuah klinik, RS atau ke bagian medis. Seperti sudah template, rata-rata jawaban dokter seperti itu. Langsung nge judge kalau kita itu tidak melakukan pola hidup yang sehat sehingga mengalami sakit.
Sampai akhirnya, saya membantah apa yang dikatakan dokter tersebut.
"Kalau kurang minum tidak mungkin dok. Karena, setiap hari saya bisa satu galon minum air putih."
Yang artinya, saya sangat sadar tubuh saya butuh asupan air putih. Oleh karena itu, saya selalu membawa tumbler berkapasitas 1 litter untuk stok minum diperjalanan. Kemudian, setiap bangun tidur saya juga meminum 1.5 litter air putih sebelum pergi ke toilet. Sebelum sarapan air putih juga tidak lupa diteguk. Sebelum dan sesudah makan siang hingga makan malam hari. Air putih sudah menjadi bagian dari aktivitas saya.
Begitu juga ketika si dokter bersabda kalau saya kurang tidur alias suka begadang. How come? Dari mana dia tahu saya tidur tidak teratur? Secara saya sudah menjalankan pola hidup sehat sejak lama dan jam tidur saya sangat teratur antara pukul 22.00 WIB hingga pukul 06:00 WIB pagi. Ya, paling telat jam 11 malam saya sudah harus tidur. Jadi, dari mana si dokter bisa bersabda saya tidur tidak teratur? Suka begadang? Ngawur lo,dok!!