Lihat ke Halaman Asli

Very Barus

Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Swanting Bukan Untuk Pendaki Pemula

Diperbarui: 6 Juli 2022   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokpri

Sedikit late story nih. 

Sebenarnya, sebelum mendaki Gunung Slamet, sebulan sebelumnya aku baru saja mendaki Gunung Merbabu. Ini kali kedua mendaki Gunung Merbabu dengan ketinggian 3145 Mdpl. Hanya saja dengan jalurnya yang berbeda. Tahun 2017 lalu, aku mendaki Merbabu melalui jalur Selo. Kala itu, aku pikir jalur Selo cukup berat eh ternyata, di tahun 2022 ini, mendaki Merbabu lagi jalur Swanting, ternyata medannya jauh lebih berat. 

Tapi, aku berprinsip kalau setiap gunung tidak ada yang mudah untuk di daki. Sama hal nya dengan hidup, pasti ada ups and downs-nya. Tidak pernah ada jalan hidup yang mulus. Jalan tol yang sering dianggap mulus saja banyak yang berlubang dan bergelombang. Apalagi mendaki gunung. So, every step on my journey selalu aku nikmati. Meski banyak teman-teman sependakian mengeluh sepanjang langkah. Apa gunanya mendaki jika kita tidak menikmatinya? 

Betapa indahnya ciptaan Tuhan. Foto: dokpri

Gunung Merbabu identik dengan badai angin-nya. Ketika mendaki jalur Selo, aku pernah mengalami badai angin dan saat itu kondisi fisik bener-bener kurang fit sehingga hampir mengalami hipotermia. Hipotermia adalah  dimana kondisi fisik mengalami penurunan suhu panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Dan kondisi ini cukup berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat. Akhirnya, setiba di tenda aku langsung mengganti baju yang sudah basah karena keringat dan membalur tubuh dengan minyka penghangat serta pakai baju berlapis-lapis, jaket dan sleeping bag.  that's why, kenapa pendakian pertama aku gagal sampai puncak Merbabu. Tapi, di pendakian ini, aku berhasil menggapai puncak Merbabu. 

foto dokpri

Kenapa sih suka mendaki gunung? 

Pertanyaan itu kerap terlontar setiap kali aku memposting kegiatan mendakiku di akun sosmed (Ig & FB). bagi teman-teman mendaki gunung adalah hobi yang bodoh. katanya mendakinya capek, turunnya capek, tidurnya tersiksa, makannya seadannya. Hmmm, setiap orang punya persepsi yang beragam. bagi aku, setiap kali mendaki gunung, aku mendapatkan kedamaian atau istilah sekarang healing yang berfaedah. memandangi keindahan alam dari ketinggian bukan membuat kita menjadi merasa lebih tinggi, merasa lebih hebat. Justru ketika kita melihat ke bawah, orang yang ada di bawah gunung seperti butiran biji yang sulit terlihat. Begitu juga ketika kita ada di bawah, orang yang ada di ketinggian sama kecilnya terlihat dari bawah. Oleh karena itu, filosifi yang selalu aku dapat saat mendaki gunung, we are all nothing. kita itu tidak ada apa-apanya. jadi jangan pernah merasa lebih hebat, lebih tinggi dan suka merendahkan orang lain.  Karena sesungguhnya yang berkuasa tetap Sang Khaliq. Sang pencipta langit dan bumi ini.  Kita yang hidup di bumi sama-sama punya hak dan kuasa untuk menikmatinya. bukan memilikinya. 


Mau melihat seperti apa keseruan mendaki Gunung Merbabu jalur Swanting? Saksikan video perjalanan aku di channel Youtube aku ya. Kasih komen. dan tinggalkan jejakmu dengan men subscribe channel aku ok..

 thank you...

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline