Lihat ke Halaman Asli

Very Barus

Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Yuk, Belajar dari Kasus Lucinta Luna Saat Menggunakan Sosmed

Diperbarui: 14 Februari 2020   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kronologi.id

Hikmah apa yang kamu dapatkan dari kasus penangkapan selebgram transgender Lucinta Luna? Tentu sangat banyak sekali bukan? Terutama dalam bersikap saat menggunakan sosial media. Pepatah yang mengatakan jari-jemarimu adalah jerujimu.

Meski Kasus yang dialami Lucinta bukan masalah berseteru di sosmed sehingga menghantarkannya ke jeruji besi. Namun, banyak statemen-statemennya yang sering dia lontarkan di sosmed membuat sebagain orang bersorak sorai ketika berita penangkapan Lucinta akibat penyalah gunaan narkoba menguak. bahkan ada barisan sakit hati Lucinta yang menggelar tumpengan ketika Lucinta ditangkap polisi. sebenci itu kah?

Gue bukan fans Lucinta Luna. Apalagi sampai mengikuti sepak terjangnya di dunia entertain. Tapi, dari beberapa akun lambe-lambean dan juga channel Youtube para youtuber yang pernah gue lihat, pemilik nama Muhammad Fatah ini tergolong sosok yang songong alias tidak punya filter setiap kali bertutur kata di sosmed. 

Tidak peduli apakah orang yang mendengar ucapannya tersinggung, sakit hati atau apalah. Lucinta masa bodo. (Tapi, nggak tau juga kalau kepribadiannya yang sesungguhnya seperti apa.) hanya saja, banyak orang menilai kelakukan kita pertama kali adalah dari status-status yang kita torehkan di akun sosmed kita. Bahkan, perusahaan-perusahaan besar sekarang pun, sebelum menerima karyawan barunya bekerja di perusahaan, mereka "mengintip" dulu seperti apa kepribadian calon karyawannya melalui akun sosmednya.

Lucinta selalu merasa dirinya pembawa viral, setiap apa pun yang dia lakukan, katanya pasti akan viral. Seolah banyak yang haus akan keberadaannya di sosmed. Sehingga tanpa sungkan dia mentasbihkan dirinya sebagai "Ratu". Entah ratu apa!

Selain itu, Lucinta kerap sekali berseteru dengan siapa saja. Baik dari kalangan selebritis, selebgram hingga dari kaum transgender atau waria lainnya. Karena dia sering tiba-tiba amnesia dengan status dirinya yang sesungguhnya. Tidak pernah mengakui kalau dirinya dahulu adalah pria yang merubah wujudnya menjadi wanita. Tidak mau disebut waria apalagi transgender. 

Dia selalu menyebut dirinya wanita sejak lahir. Tapi, masa sih, wanita sejak brojol jadwal menstruasinya ditetapkan setiap tanggal 5. Emang gajian bulanan yang ada tanggal pastinya?

Ya, begitulah Lucinta Luna. Selalu menganggap dirinya kontraversial dengan apa pun yang dia lakukan. Selalu tidak pernah takut dengan siapa pun dan menganggap orang lain drajatnya lebih rendah dari dirinya.

Dan, hal yang paling penting dari kasus Lucinta adalah, Narkoba bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Apapun masalah anda, seberat apa pun itu, tetap hindari yang namanya Drugs. 

Konon katanya, Lucinta memakai Drugs karena mengalami depresi menghadapi serangan para nettizen. Tapi, apa pun itu, semua ada sebab akibat. Kenapa netizen sampai begitu murka dan membully Lucinta, mungkin karena yang bersangkutan juga sering memberikan statemen yang terkadang membikin kesal para netizen yang maha benar.  Tidak kuasa mendapat serangan bullyan, Lucinta pun akhirnya mencoba memakai drugs untuk menghilangkan rasa depresinya. 

Memang, Bullying itu tidak dibenarkan. Karena, dampak dari Bullying itu sangat besar bagi korban. Ya, salah satunya seperti Lucinta yang harus menggunakan drugs demi mengurangi rasa depresinya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline