Lihat ke Halaman Asli

Very Barus

Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Suka Duka Nginap di Dormitori Saat Traveling

Diperbarui: 7 Februari 2020   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tripadvisor.in

 Suka Traveling? Biasanya mencari penginapan dan tiket murah menjadi prioritas utama, bukan? Begitu juga dengan saya. Hampir semua jenis penginapan pernah saya inapi. Mulai dari kelas melati hingga bintang 5. Tapi, hanya satu yang belum yaitu, nginap di dormitori alias Dorm. 

Bagaimana rasanya nginap di Dormitori? Nyaman kah?

Sebenarnya banyak pilihan untuk menginap saat traveling, namun semua tergantung isi kocek anda. Bagi saya memilih penginapan memang tergantung kebutuhan. Dan, soal mewah atau tidaknya penginapan bukan hal yang prioritas. Maksudnya tidak harus yang mewah yang penting bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak.   Saya tidak mau membuang duit percuma hanya untuk penginapan yang mahal dan mewah. Karena masih banyak yang lebih penting untuk meng-eksplor kota atau Negara yang saya kunjungi selama traveling. Kecuali, pergi travelingnya bersama orang yang memang rela merogoh koceknya dalam-dalam demi menginap di hotel mewah. Saya tidak akan menolak jika diajak nginap di hotel mewah. Haram hukumnya jika menolak. Sejauh biayanya bukan dari isi kocek saya.

Setelah berpetualang ke berbagai kota dan negara cukup lama, akhirnya saya pun mencicipi nginap di penginapan kelas Dorm. Dan, ternyata nyaman juga. Dan, sejak saat itu, kalau trip ke luar negeri, salah satu penginapan yang kerap menjadi pilihan saya dan teman-teman saat traveling dengan low bujet adalah Dormitori. Meski bukan menjadi pilihan mutlak.

Tapi, bagi kamu yang belum pernah atau baru kali pernama traveling. Tidak ada salahnya memantau seluk beluk penginapan yang murah meriah untuk menjadi target, seperti Dormnitori. Yang jelas nginap di Dorm sangat berbeda dengan motel atau hotel.  Di dalam kamar Dorm kamu harus bisa share dengan beberapa orang yang tidak kamu kenal (kecuali teman-temanmu). Syukur-syukur bisa satu kamar dengan bule-bule, jadi kita bisa melatih bahasa Inggris dengan sering mengobrol dengan mereka. Asyiknya nginap di Dorm, kita bisa mendapat teman baru. Ya, mungkin karena merasa senasib nginap di satu kamar yang sama. Atau gara-gara kebanyakan ngobrol soal asal usul dan pengalan traveling. Kalau sudah keasyikan ngobrol dan merasa klik akhirnya jadi teman deh.

Beberapa Negara yang menyediakan penginapan berjenis dorm pernah kami inapi dengan bermacam-macam pengalaman serunya. Seperti di Bangkok kebetulan dapat teman satu kamar yang doyan mabok. Hampir setiap malam pergi ke klub dan pulang ke dorm dalam keadaan mabok. Kebetulan penginapan kami di kawasan Khaosan Road (Terkenal dengan kawasan backpackers).

Di Vietnam dapat teman sekamar yang sedang asyik berpacaran. Kerjaan mereka asyik bercinta dan bercinta anytime tanpa memperdulikan kami yang berada di dalam kamar dalam keadaan 'mupeng' melihat mereka "bergelut di atas ranjang. Atau pengalaman saat nginap di Dorm Hanoi, dapat teman yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris. Hanya bahasa ibu-nya yang dia kuasai. Untuk membahas satu topik saja kami membutuhkan waktu yang cukup panjang dan melelahkan. Misalkan saya mau bertanya tentang asal muasalnya. Kami bisa memakan waktu 30 menit untuk memutar otak mencari kosa kata atau bahasa isyarat yang bias dimengerti.Pokoknya ribet banget. Rsanya pengen langsung tidur ketimbang ngobrol dengan orang yang bikin ribet otak.

sleeppodhostel.com

Terakhir, saya nginap di Dorm saat trip ke Singapura. Saya nginap di kawasan Kalang (Tepatnya di Kalang River Dormitori).  Dengan biaya Rp.130 ribu perorang, saya dan teman mendapat kamar berukuran lumayan kecil sekitar 4 x 4 Meter. Di dalam ada 6 tempat tidur (tempat tidur bertingkat). Seperti biasa ada locker untuk nyimpan tas atau barang-barang berharga. Fasilitas lainnya hanya dapat bantal dan selimut. selebihnya sewa lagi atau bayar. Mau mandi juga kita harus berbagi dengan penghuni lainnya. Kalo sedang sepi sih masih syukur kita bisa mandi berlama-lama. Tapi kalo sedang rame? siap-siap aja ngantri dan saling gedor menggedor pintu.  Yang free hanya air mandi saja. Selebihnya harus bayar.

Contohnya,

Mau pakai handuk kamu kudu nyewa handuk dengan biaya $2 Sing (Makanya kalo trip kemana-mana minimal bawa handuk kecil deh.)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline