Lihat ke Halaman Asli

Jogja Berhenti Nyaman

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara mesin meraung raung. Roda empat berisi satu nyawa memenuhi jalanan. Bus-bus pariwisata pun ikut andil masuk kota, Memperparah keadaan. Suara klakson seolah tak berhenti. Bbm terbakar dengan polusi yang sangat pekat. Menggusur oksigen yang kian tercemar. Kendaraan tak bermesin seolah mengalah tak berdaya. Itulah gambaran kotaku saat ini. Macet seakan menjadi rutinitas harian. Manusia semakin mementingkan dirinya sendiri.

Pejalan kaki pun juga mulai terusik saat ini. Motor-motor mulai naik ke trotoar. Bukan hanya motor yang mulai merebut jalan mereka. Pedagang kaki lima juga ikut andil untuk memenuhi trotoar. Tak jauh dengan sepeda. Kendaraan tak bermesin ini pun juga cukup susah untuk melaju. Selalu saja motor-motor mengusik dengan klakson-klakson tak jelas. Seakan mereka tak mendapat jalur di jalanan. Jalur sepeda yang dibuat pemerintah pun juga Cuma sedikit. Tak semua jalan ada jalur khusus sepedanya. Batas-batasnya pun juga tak cukup jelas. Bahkan di beberapa titik juga mulai hilang. Ironis memang, dikala pemerintah berkampanye dengan sepeda, tapi justru di jogja kian terusik.

Bukan hanya jalanan saja yang kacau. Bangunan mall dan hotel pun didirikan dengan jumlah yang banyak.menghilangkan tanah-tanah hijau di jogja. Pasar tradisional pun mulai kehilangan pasarnya. Terkalahkan oleh mall yang kian menjamur. Mungkin anak cucu kita nanti sudah tak akan kenal dengan budaya tawar menawar dan aneka jajanan pasar. Melihat kian lama pasar tradisional mulai tergusur oleh mall. Bukan hanya menggusur pasar tradisional. Mall juga menjadi penyumbang kemacetan kota ini. Mobil mobil yang akan masuk dan keluar seolah antri hingga memenuhi jalanan.

Berbicara kemungkinan, mungkin ini semua dapat di bereskan. Dengan pembagian jalur. Mulai dari sepeda, motor, dan mobil. Juga tata ruang kota yang di perbaiki. Mengatur letak mall dan hotel-hotel yang kian banyak. Dan satu lagi, jangan bawa mobil ke jogja jika tak ingin macet.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline