Lihat ke Halaman Asli

Sadarlah

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hatiku terluka, meradang

Pedih, perih

Namun ku tahan tangis

Berfikir sehat

Berupaya mencari cara

Tuk bisa berujar

Berwarta pada sekitar

#

Telaah berita yang kau terima

Simak makna dari informasi sesat

Maksudnya apa

#

Dia kaum mu jua

Berjalan dengan ikhlas

Tanpa mencoba bermain di belakangmu

Apa kau tak sadar itu?

#

Kenapa kau tak membuka mata

Lihat apa yang telah dia kerjakan

Jika belum sempurna

Dia juga manusia

Berproses menuju lebih baik.

#

Berita dia bukan bagian darimu itu bohong besar

Dia sudah buktikan saat dia mampu melaksanakannya bersama kerabat

Melaksanakan rukun kelima yang sama sama kita percaya

Menggugurkan informasi gila tak beralasan

#

Sadarlah sahabat

Kebaikan memang musuh kejahatan

Jangan terjebak membela syetan yang gemar berjanji

Karena kan menyeretmu menemaninya di neraka

#

Ku mampu berucap, karena ku tak mampu memakai tanganku

Namun akupun siap untuk diam

Jika  tak juakau  berubah sikap

Karena diam ku pun adalah selemah lemahnya iman




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline