Lihat ke Halaman Asli

Novel Pulang

Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

        Saya akan menceritakan sebuah deskripsi singkat tentang novel pulang yang sebelumnya saya dengar dari teman saya yang bernama judi cahyo. Novel Pulang ini karya dari Tere liye yang di mana novel ini menceritakan tentang shadow economy,yang tokoh utamanya bernama Bujang yang berasal dari pulau sumatra,dia mempunyai bapak yang bernama samad,dan samad merupakah salah satu orang yang terkenal di kota sana lalu bapak nya ingin anak nya si Bujang ini meneruskan perjalanan bapak nya lalu datanglah tauke besar ke tempat tinggal si Samad dan Bujang yang ada di pedalaman Sumatra.dulunya pada saat si Samad masih menjabat sebagai tukang pukul di sana tauke besar masih menjadi tauke muda dan si Samad kaget ketika melihat sekarang dia sudah menjadi tauke besar dan berterus terang sajalah si tauke besar kepada si Samad bahwa ia ingin menagih janji si Samad dulu bahwa anak nya akan menggantikan si Samad untung masuk ke keluarga tong,lalu di iyakan lah perjanjian tersebut dengan berat hati kedua orang tua Bujang melepas kepergian untuk ke kota sana menjadi tukang pukul keluarga tong dan bahkan ibunya menangis sekencang-kencang nya karena ia tidak ingin bujang masuk ke keluarga tong karena ibunya bujang tau bagaimana perjalanan hidup di sana. dan hanya satu pesan ibunya terhadap bujang yakni "berjanjilah untuk menjaga perutmu dari makanan dan minuman haram,agar agar besok besok lusa hitam seluruh hidupmu,hitam seluruh hatimu,kau tetap punya titik yang putih dan semoga itu berguna,memanggilmu pulang.lalu ikut lah si Bujang ke kota dan melalui beberapa jam perjalanan yang cukup melelahkan dan dia sampai lah di kota,dan Bujang benar benar kaget melihat sebuah rumah tersebut yang benar-besar,dai Bujang yang dari sebuah pedalaman Sumatra baru pertama kali memasuki rumah yang benar benar besar dan dia hanya mengenakan alas sendal jepit yang benar-benar sudah usang.lalu dia bertemu dengan keluarga tong dan disitulah keseruan di mulai.

       Bujang yang masih berumur 15 tahun ketika sampai di keluarga tong dan ia juga tak tahu apa apa di ajarkan berbagai ajaran.pertama ia bertemu dengan basyir salah satu orang yang berada di keluarga tong disana ia berkenalan dan basyir merupakan sahabat Bujang.lalu lanjut ia mulai belajar dengan orang orang di keluarga tong yang pertama kali mengajarkan dia ialah Frans yang mengajarkan dia pengetahuan umum entah hitung-hitungan,berbagai bahasa dan masih banyak lagi,lalu lanjut setelah ia belajar dengan Frans ia mulai belajar dengan Kopong kepala tukang pukul keluarga tong di situ ia belajar teknik untuk membela diri ataupun teknik untuk bertarung lalu lanjut setelah di ajarkan oleh Kopong ia belajar oleh Salonga sang penembak jitu disana ia benar benar di caci maki oleh Salonga karena Salonga ialah orang orang yang benar-benar peduli dengan muridnya maka dari itu Salonga bersikap demikian lalu setelah berlatih sangat keras Bujang akhirnya bisa juga menggunakan skill menembak entah dari pistol ataupun senjata api lain nya lalu lanjut ke guru terakhir Bujang ialah guru Bushi beliau sudah sangat sepuh tapi masih sangat kuat beliau guru Bushi salah satu Samurai yang kuat pada zaman nya bahkan guru Bushi masih kuat hingga saat ini di pelajaran guru Bushi,Bujang belum bisa menguasai pelajaran dari guru bushi karena memang benar-benar sulit lalu tiba tiba terdengar kabar bahwa tauke besar di serang oleh penghianat lalu setelah Bujang mendengar hal tersebut ia bergegas ke markas keluarga tong dan bujang benar-benar kaget bahwa yang menyerang markas tersebut ialah sahabat nya sendiri yakni Basyir di kala Bujang syok atas yang terjadi,Bujang tetap melawan pasukan basyir dan setelah beradu kuat dengan pasukan dari komplotan Basyir,Bujang menang tapi ia lupa masih ada Basyir sang pengkhianat di situlah Bujang bertarung mati matian dan di situ pula Bujang berhasil mengeluarkan jurus dari ajaran guru bushi dan ketika itu pula Basyir terkapar pingsan dan akhirnya keluarga tong dapat di rebut kembali oleh Bujang dan Bujang lah yang menjadi pengganti tauke besar dan Bujang di panggil tauke muda oleh keluarga tong.

mungkin cukup ini saja yang dapat saya ceritakan sebenarnya banyak pelajaran yang dapat diambil apabila kita membaca langsung novel tersebut dari pada hanya melihat sinposis novel tersebut,mungkin cukup sekian terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline