Sebagai generasi muda, tentu tidak terlepas dengan bayang-bayang "akan bagaimana kah masa depanku?". Petuah lama yag sering kita dengar sejak kecil yaitu "menabung pangkal kaya" tetap menjadi salah satu prinsip yang harus diterapkan sampai kapanpun. Sebisa mungkin setiap bulan harus menyisihkan porsi tertentu untuk menabung demi masa depan. Tidak heran sebagai generasi muda saat ini yang masih memiliki banyak tenaga untuk berkarya dan menghasilkan uang sudah melebarkan sayapnya ke dunia investasi.
Salah satu investasi yang aman dan terjamin adalah fixed income. Dalam investasi fixed income ini "sesuatu" yang kita pegang adalah obligasi. Dikutip dari https://sikapiuangmu.ojk.go.id , obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Pihak yang menerbitkan obligasi tersebut berjanji dikemudian akan membayarkan pokok pada saat jatuh tempo dan membayarkan kupon (interest). Jadi, apabila kita membeli obligasi, kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan :
- Capital Gain
- Interest
Apa maksudnya?
- Capital Gain adalah selisih antara harga jual dan harga pada saat pembelian. Istilah mudahnya adalah "keuntungan" ketika menjual obligasi tersebut. Lalu, kapan kita memperoleh capital gain tersebut? Capital gain ini diperoleh tentunya ketika kita menjual obligasi yang kita miliki. Biasanya orang-orang yang ingin mendapatkan capital gain ini akan mengamati pergerakan pasar. Ketika harga pasar melebihi harga akuisisi, maka akan menghasilkan capital gain.
- Interest adalah bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi atas pinjamannya. Apabila kita memiliki obligasi , maka kita berhak mendapatkan bunga yang dibayarkan secara berkala oleh penerbit. Waktu pembayaran bunga berbeda-beda untuk masing-masing barang. Dengan penerimaan bunga secara berkala inilah mengapa investasi obligasi disebut dengan fixed income.
Apa saja jenis-jenis obligasi yang bisa menjadi investasi kita? salah satunya adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Government bonds adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah RI dalam pengelolaan APBN. Lalu apa saja jenis-jenis government bond yang dapat kita diperdagangkan ?
- Obligasi Ritel Indonesia
- Fixed Rate
- Sukuk retail
Obligasi Ritel Indonesia
Dikutip dari https://www.kemenkeu.go.id/ori, ORI merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Mitra Distribusi di pasar perdana. Apa itu Mitra Distribusi? Mitra Distribusi ini adalah badan yang dipercayakan oleh kementerian keuangan sebagai agen pemasar. Contohnya Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI dan masih banyak lagi. ORI ini memang ditujukan untuk retail yang artinya, kita bisa berinvestasi dalam bentuk ORI ini. Lalu, apa tujuan pemerintah menerbitkan ORI? Tujuannya antara lain untuk mengelola pembiayaan APBN. Pengelolaan pembiayaan APBN ini seperti pemulihan ekonomi akibat COVID, pembangunan negara, pendidikan dan lain-lain. Dengan adanya penerbitan ORI ini, pemerintah telah mengajak peran aktif kita sebagai masyarakat dalam hal pemulihan ekonomi negeri tercinta ini.
Apa saja ciri-ciri ORI?
- berbentuk warkat (scriptless) sehingga tidak ada bentuk fisiknya,
- bisa diperdagangkan,
- potensi capital gain/capital loss, dan
- minimal pembelian Rp 1 juta, maksimal 2 miliar.
Apa saja keuntungan yang dapat kita peroleh apabila kita memegang ORI ini?
- kupon yang dijanjikan dijamin oleh undang-undang sehingga sangat aman,
- kupon yang ditawarkan lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito,
- kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo,
- kupon dibayar setiap bulan
- dapat diperdagangkan di pasar sekunder,
- dapat dijaminkan, dan
- masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
Lalu bagaimana cara kerja apabila kita membeli ORI ini? Mari kita simulasikan sesuai dengan obligasi yang masih beredar saat ini seperti ORI020. Masa penawaran ORI020 ini dimulai dari 4 Oktober 2021 hingga 21 Oktober 2021. Artinya kita sebagai nasabah "retail" memiliki kesempatan untuk membeli pada penawaran perdana. Penawaran perdana yang dimaksud adalah penawaran saat pertama kali barang tersebut diterbitkan oleh kementerian keuangan. Ketika kita membeli di pasar perdana, harga obligasi tersebut di 100 ( at par ). Setelah masa penawaran berakhir maka selanjutnya adalah settlement date yang artinya terjadi perpindahan antara kepemilikan barang dan uang. Pada saat settlement date maka obligasi tersebut telah menjadi milik kita ( secara scriptless ).