Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Aku Harus Membunuhmu?

Diperbarui: 20 Desember 2017   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa aku harus membunuhmu?" tanya dalam hati dengan penuh amarah sesaat sebelum membunuh kekasihnya.

"Mengapa!" teriaknya karena tidak bisa menemukan jawaban itu.

Teriakan itu dibalas dengan berontak tak berdaya dan tangis memohon ampun. Kemudian dia berkata lirih, hampir tak bersuara, "I love you".

Entah setan mana yang menguasainya, karena sesaat kemudian, pisau itu benar-benar merobek lehernya dan kemudian terhujam sangat dalam di dada.

Hening......

Ditengah tangis penyesalan, tiba-tiba dia menemukan jawaban yang beberapa menit yang lalu ditanyakannya.

"Mungkin karena aku sendiri juga tidak mengerti jawabannya..."

"Jadi mengapa aku masih mencintaimu, mengapa kita masih bersama, untuk apa kita masih bersama dan mengapa engkau tak lagi bisa membuat ku selalu bahagia seperti dahulu?"

Mereka adalah pasangan yang terlihat sangat bahagia satu jam sebelumnya. Terlihat dari beberapa swafoto yang ter-upload di sosmed korban. Menghabiskan waktu dengan makan malam berdua sambil berpegangan tangan dan berpelukan mesra. Hingga akhirnya dalam perjalanan pulang, pesan dalam WA terakhir yang terbaca itulah yang menjadi penyebab pembunuhan itu.

Maaf...., kejadian diatas hanya khayalan saya semata. Namun sebenarnya hal ini adalah kejadian nyata yang sering kita lihat di berbagai media. Dua berita pembunuhan terakhir yang diberitakan di berbagai media ternyata dilakukan oleh pasangannya. Termasuk  berbagai kejadian kekerasan dengan atau tanpa pembunuhan yang selama ini juga terjadi. Pada umumnya bermotif asmara dan ketidakharmonisan bersama pasangan.

Contoh pemberitaan di bulan November dan Desember 2017, Sales Cantik Dimutilasi Suaminya dan dr. Letty Ditembak Suaminya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline