Lihat ke Halaman Asli

Sajak untuk Rini

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

,,,

Rin;
ku buat sajak ini untukmu
tika malam berselimut gerimis
nyanyian gemerlap pun terhenti
seperti akal dan hatiku kian terhunus,

Rin;
aku terhunus rindu,
rindu yang berkepanjangan
sama halnya dengan deru alur
darahku bergelora bagai api abadi

Rin;
ada sepenggal cerita untukmu
namun,tiada makna bila aku ceritakan disini
mungkin nanti,saat ku sematkan
seuntai lingkar kecil yang memaniskan jarimu
entah esok,lusa ataupun nanti..

Rin;
pernahkah kau memandang senja
dan sekumpulan camar merangkai suara
seakan menanti cumbuan ombak ke tepi pantai?,
sebenarnya itu aku,
menanti waktu atau sederet sumringahmu menemani di malam ini,

Rin;
maaf jika sajak ini
tak mampu menggugah
hatimu tuk melihat rinduku,

namun,
hampir setara dengan sebuah kehidupan menanti kematian,
karena itulah rinduku

Rin;
sepasang kijang berlari kecil,
di perbukitan nan hijau,

sebentangan langit
aku merindumu Rin...

by;
Bara Senja,
surabaya,22/06/2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline