Lihat ke Halaman Asli

Ketika Langit Terbelah

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

langit masih menangis sedari sore tadi
tetap gerimis hingga tiba pergantian hari
namun batinku penuh syukur atas berkah
dibuai damai berkat nikmat yang tercurah
.
bersyukur atas iman yang tak pernah luruh
atas ruh yang dipertemukan dengan tubuh
semakin yakin akan kebenaran semua firman
saling berpesan dalam kasih sayang dan kesabaran
.
ikhlas saat jalan terbentang penuh hamparan duri
siap berjuang agar kelak tak mungkin sesali diri
berusaha bertahan lalui rangkaian ujian Tuhan
agar ganjaran keabadian surga kian didekatkan
.
kala langit terbelah harta dan kuasa tak lagi berguna
usah sedikitpun kau ragu janji-Nya pasti terlaksana
goreskan dengan tinta emas catatan amal kebaikan
lukiskan tulus bhakti nan indahkan hari pembalasan
.
tak cukup percaya tapi harus sepenuhnya taat
sucikan jiwa dengan sebulat niat tuk taubat
penuh sungguh menghamba pada Sang Khalik
belajar tuk mencintai-Nya dengan lebih baik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline