Lihat ke Halaman Asli

SBY dan Sepenggal Kisah Heroik di Bukit Turiskai

Diperbarui: 1 Agustus 2017   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: republika

Lereng Bukit Turiskai menjadi saksi sejarah bagaimana sikap seorang SBY saat masih menjadi Komandan Batalyon 744 dalam menghadapi musuhnya. Saat pertempuran hebat usai, tentara Indonesia yang dipimpin SBY menemukan gerilyawan Falintil tergeletak dengan kondisi yang sekarang. Gerilyawan itu perutnya pecah dan usus terburai, jika tidak segera diselamatkan mungkin nyawanya tidak tertolong.

Ditengah masih panasnya emosi pasca jual beli tembakan yang mengancam nyawa, biasanya lawan yang baru saja dihadapi akan segera dieksekusi. Tapi SBY melakukan hal berbeda, dia memerintahkan untuk mengobati gerilyawan tersebut. Dan karena kondisinya yang cukup parah, sang gerilyawan diterbangkan ke RSPAD di Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ternyata keputusan SBY yang langka dimedan tempur tersebut membuat Asisten Operasi Kasum ABRI yang waktu itu dijabat Mayjen TNI Edi Sudrajat memberikan apresiasi. Dalam hukum perang, seorang tawanan perang haruslah tetap diperlakukan secara manusiawi, dan SBY membuktikan bahwa saat itu ia taat akan Hukum Perang tersebut.

sumber foto: Facebook SBY

Keputusan SBY memperlakukan tawanan perang dengan manusiawi tersebut membuahkan hasil positif bagi ABRI. Gerilyawan yang diselamatkan SBY bernama Sarmento dan ternyata dia merupakan pucuk pimpinan Falintil. ABRI mendapatkan informasi berharga dalam menjalan operasi di Timor Timur.

SBY dan Timor Timur sudah sangat akrab, dia pernah bertugas di sana sebanyak tiga kali, 1976-1977, 1979-1980, dan 1986-1988. Mulai dari memimpin Peleton, Kompi, dan terakhir Batalyon.

Tulisan ini dibuat bertepatan dengan kunjungan SBY ke Dili, Timor Leste dalam agenda pertemuan para pemimpin dunia. Selama menjabat sebagai presiden RI ke 6, SBY setidaknya sudah tiga kali berkunjung mantan salah satu provinsi Indonesia tersebut.

SBY berangkat ke medan tempur satu minggu setelah dirinya menikahi Kristiano Herrawati (Ani Yudhoyono). Anak-anak SBY, AHY dan Ibas tumbuh besar didaerah tersebut.

Menjelang berakhir masa jabatan sebagai Presiden, tepatnya Senin 25 Agustus, SBY datang dan menabur bunga di Makam Taman Pahlawan Seroja serta peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Metinaro.

                      Facebook SBY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline