Lihat ke Halaman Asli

Bara Taufik Pribadi

Mahasiswa Geofisika Meteorologi IPB

Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB University Mengubah Sampah Menjadi Berkah

Diperbarui: 28 November 2022   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjelasan mengenai alat pirolisis (dokpri)

(Bogor, 12/11/2022) Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (PPKO Himagreto) IPB University melakukan program pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak terbarukan dan budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik di RW 10 Kelurahan Cilendek Timur. Program ini disambut dengan antusias oleh warga dan pemuda setempat dengan dihadiri oleh Ketua RW10, ketua RT, ibu-ibu anggota kelompok wanita tani (KWT), dan pemuda dari PIK R Argam.

Pemaparan materi oleh mahasiswa IPB University (dokpri)

Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi terkait dasar-dasar cara kerja pirolisis dan penjelasan jenis-jenis plastik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan minyak dengan alat pirolisis. Penjelasan materi dilakukan di sekretariat PIKR Argam. Tidak hanya pemaparan materi dan sosialisasi saja, tim PPKO Himagreto juga mengajak warga untuk turut praktik langsung dalam pembuatan bahan bakar menggunakan pirolisis. Warga melakukan praktik mulai dari memasukkan sampah plastik berupa tutup botol plastik, sterofoam, dan sedotan ke dalam alat pirolisis hingga menghasilkan minyak yang diinginkan. Sebelum bahan-bahan dimasukkan ke dalam alat pirolisis, sebelumnya reaktor 1 dipanaskan selama 3 jam kemudian dilanjutkan dengan memanaskan reaktor 2 agar dapat menghasilkan bahan bakar minyak seperti bensin, solar, dan minyak tanah.

Proses alat pirolisis (dokpri)

Sembari menunggu proses pembuatan bahan bakar minyak menggunakan alat pirolisis tim PPKO Himagreto beserta warga melakukan sosialisasi dan pemeliharaan maggot di KWT RW 10. Sosialisasi dimulai dengan penjelasan siklus hidup, pemeliharaan dan pemanfaatan maggot. Kandang atau tempat perkembangbiakan maggot sudah ada sebelumnya di KWT hanya saja pembudidayaannya masih kurang. Oleh karena itu, tim PPKO Himagreto menambahkan telur maggot sebanyak 10 g dan dedak untuk sumber makanan bagi larva maggot setelah menetas.

Pemanfaatan larva ulat maggot (dokpri)

Pemanfaatan larva maggot sebagai pengurai sampah organik merupakan langkah yang tepat karena keberadaannya tidak hanya mengurangi sampah organik tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang mengandung banyak protein.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline