Diam? Ya Diam...
Judul ini terinspirasi dari status teman facebook saya Nisrina Nitisasto siang ini. Ia mengatakan "Beberapa orang mungkin memang ditakdirkan tak bisa berbicara baik-baik".
Setelah ku resapi dan kuperhatikan beberapa komentar di bawahnya aku merasa ada kesamaan apa yang ku rasakan akhir akhir ini. Bahwa, aku punya banyak masalah dalam berbicara. Beberapa orang menilaiku selau keliru dalam berbicara. Banyak perkataanku yang boros dan tidak tepat waktu. Dari sanalah beberapa persoalan muncul bertubi tubi.
Beberapa waktu lalu aku pernah menjelaskan contonya. Lihat Jangan Baperan Dengan Pelanggan Jika Mau Sukses. Aku tidak akan menjelaskan rinci apa saja persoalanya, tapi dalam kesempatani ni aku mau jelaskan kapan saatnya kita diam dan kapan saatnya harus bicara. Semoga ini menjadi bagian cara memperbaiki kepribadian kita.
**
Sebagai makhluk sosial tentu saja apa yang kita bicarakan itu akan mempengaruhi orang lain. Dengan bicara terbentuklah struktur berfikir dan dengan bicara juga kita akan mudah menjelaskan gagasan kita.
Namun kadang kita lupa saatnya kita diam dan saatnya kita bicara. Islam mengajarkan kita bicara tentu saja pada saat yang sama kita juga di ajarkan untuk diam.
Dalam bahasa sederhana Abu adz-Dzayyal rohimahullah berkata :"Belajarlah diam seperti engkau belajar bicara, karena jika bicara tidak membimbingmu, maka sesungguhnya diam akan menjaga dirimu, dan dengan diam engkau akan mendapatkan dua hal; dengannya engkau bisa mengambil 'ilmu dari orang yang lebih berilmu darimu, dan dengannya engkau bisa menolak keburukan orang yang lebih pintar debat dari dirimu."
Diam itu sulit bahkan aku bisa disebut lebih sulit daripada berbicara. Karena keutamaan diam itu banyak dan sebab sebab dosa dari bicara juga banyak. Dosa dosa sebab bicara itu misalnya Ghibah dan fitnah.
Nabi saw pernah bersabda, "Diam itu (kumpulan dari) hikmah-hikmah, dan sedikit yang melakukannya." Hadis ini diriwayatkan oleh imam Al-Qudha'i dari sahabat Anas bin Malik r.a. dan imam Ad-Dailami dari sahabat Umar r.a.
Dalam riwayat lain Rosulullah bersabda, "Diam itu hiasan untuk orang yang berilmu dan penghalang untuk orang yang bodoh." Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abus Syaikh dari Mahraz bin Zuhair Al-Aslami dan imam Al-Baihaqi dari Sufyan bin 'Uyainah.