Lihat ke Halaman Asli

Jurnalisme dalam Tantangan

Diperbarui: 26 Mei 2017   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalis (http://igaligo.com/wp-content/uploads/2016/03/Tips-menjadi-seorang-jurnalis-635x422.jpg)

Menyesuaikan dengan berkembangnya jaman, membaca berita kini tak lagi hanya melalui surat kabar atau televisi. Semakin ke sini tuntutan jaman semakin banyak dan bermacam-macam. Media massa mengalami perubahan dan berusaha untuk menyesuaikan dengan tuntutan jaman. Kini digitalisasi sudah menyentuh media massa dan menjangkitinya. Internet membantu media agar dapat lebih dekat dengan manusia. Dengan begitu akses informasi yang biasanya dilakukan melalui surat kabar atau televisi, kini dapat dengan mudah diakses melalui media-media online dengan update-nya setiap waktu. Akses media online tidak terbatas pada waktu dan tempat.

Tidak hanya berupa teks saja, website atau media online kini sudah menyediakan fitur audio dan video di dalamnya. Membaca berita dan mencari informasi lebih menarik, terlebih lagi karena dapat lebih mudah diakses melalui gadget. Dengan gadget, dalam satu genggaman kita dapat melang-lang buana ke situs mana saja yang kita mau.

Konsep dari website berbasis jurnalistik sudah tidak lagi membosankan. Media online sudah berbenah diri dalam segi penampilan. Media digital kini sudah memiliki peran ganda, yaitu penggabungan fungsi dari media cetak dan penyiaran. Namun ini semua tidak terlepas dari sang pembuat konten atau jurnalis. Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan media digital, pekerjaan jurnalis menjadi semakin kompleks.

Menjadi jurnalis harus bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Intinya, tuntutan menjad jurnalis harus dapat multitasking.Seorang jurnalis kini haruslah menguasai media sosial sebagai bagian dari media baru. Dikarenakan sebagaian besar masyarakat konsumsi akan berita dan informasi mengakses melalui media sosial. Jadi tak hanya bekerja dalam satu deskripsi pekerjaan, namun lebih dari satu. Contohnya: seorang jurnalis tidak hanya dituntut dapat menulis berita saja, namun ia juga harus terampil menggunakan kamera untuk dokumentasi dalam bentuk foto maupun video. Ini berhubungan dengan konten atau berita yang nantinya akan dikeluarkan oleh jurnalis. Semakin lengkap bentuk dari informasi yang diberikan oleh jurnalis kepada publik, maka semakin tinggi pula penghaasilannya.

Dalam satu waktu, jurnalis benar-benar harus dapat melakukan beberapa pekerjaan. Kompleksitas menjadi daya tarik sekaligus kerja lebih bagi pekerja media. Ini adalah salah satu tantangan untuk media di era digital. Bungkus harus selalu menarik perhatian. Soal isi mungkin masih dinomorduakan. Kemenarikan dan kecepatan adalah jantung dari media di era digital. Kebaharuan media memiliki sisi kurang dan lebihnya.

Berbicara mengenai kelemahan di balik kelebihan media, salah satunya dari portal berita online adalah kadang kala beberapa website berita hanya melakukan pengumpulan berita dari banyak media yang tersebar di jalur internet dan disebarluaskan. Kadang pula salah satu website berita hanya menyadur berita dari portal berita media tetangga. Validitas dan keasliannya menjadi perlu dipertanyakan. Media online berarti menjadi salah satu penyebar ‘hoax’ jika dalam setiap berita yang disebarluaskan tidak atas nama peliputan dan klarifikasi narasumber.

Sebagai pembaca, tantangannya adalah harus lebih peka dan kritis dalam membaca berita dan informasi. Pembaca harus bisa membedakan mana berita yang asli dengan yang hanya ‘hoax.’ Ada pula portal berita online yang dalam pemberitaannya hanya melakukan pengumpulan berita dari beberapa media dengan menggunakan mesin robot. Jadi sistem kerjanya robot akan mengumpulkan berbagai macam berita dari berbagai portal berita online dan dengan kepintaraannya menyebarluaskan berita yang belum tentu keberarannya. Namun, ada pula portal berita online yang menyediakan berbagai macam pilihan berita dari beberapa sumber, yaitu Google News.Fungsinya adalah sebagai aggregator yang meyediaka ragam pilihan berita dan informasi dari berbagai sumber. Gunanya sebenarnya untuk memudahkan pembaca agar tidak repot memilih sumber berita.

Kini jurnalis dituntut tidak hanya bisa melakukan satu pekerjaan atau memiliki pekerjaan lebih dari sekadar menulis berita saja. Jurnalis harus bisa multitasking.Jurnalis di era digital dituntut untuk menulis pada platform online, membuat video, memotret maupun mengisi suara. Berita online kini tak hanya menyediakan berita yang monoton, namun menarik dan selalu melakukan perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline