Lihat ke Halaman Asli

Bedah Buku Jurnalisme Keberagaman

Diperbarui: 28 April 2017   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Bara Bagaskara

Jumat (24/03), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar bedah buku “Jurnalisme Keberagaman” bersama sang penulis sekaligus Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Usman Kansong. Acara dilaksanakan di Auditorium Kampus IV UAJY pukul 13.30-16-00 WIB.

Menghadirkan Lukas Ispandriarno selaku Dosen FISIP UAJY, Widiarsi Agustina selaku Kepala Biro Tempo DIY & Jawa Tengah, Agnes Dwi Rusjiati dari Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika dan dimoderatori oleh Anang Zakaria dari Aliansi Jurnali Independen.

Bedah buku “Jurnalisme Keberagaman” bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang keberagaman. Keberagaman yang muncul dalam dunia jurnalisme. Usman Kansong mengatakan, “Di dalam yang banyak terdapat perbedaan.” Menjadi salah satu alasan mengapa jurnalisme keberagaman dimunculkan oleh Usman Kansong.

Keberagaman yang dimaksud oleh Usman dibatasi hanya dalam konteks agama, etnik, dan gender. Pembatasan keberagaman dilakukan supaya yang dimaksud dengan keberagaman tidak terlalu luas dan lebih jelas batasannya. Jurnalisme keberagaman mengedepankan keberagaman, mengadvokasi dan berempati.

Widiarsi Agustina turut berbagi pengalamannya dalam hal keberagaman yang diterapkan oleh media yang menaunginya. Selama berkarir di media massa, ia sering kali menemukan banyak calon wartawan, bahkan wartawan yang tidak berpikiran terbuka. Mereka yang seharusnya bekerja di media massa seharusnya “Seorang jurnalis harus bebas, lepas dan open minded,” ungkapnya. Acara ini semoga dapat membuka pikiran para calon wartawan dan terutama mereka yang sudah menjadi wartawan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline