Lihat ke Halaman Asli

bara ibrahim

mahasiswa

Mustafa Kemal Ataturk Dan Turki Modern

Diperbarui: 19 Desember 2024   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah lahirnya negara Turki modern tidak bisa dipisahkan dari peran besar Mustafa Kemal Atatrk, yang menjadi pemimpin utama dalam transformasi negara tersebut. Proses ini dimulai dengan kejatuhan Kekaisaran Ottoman, yang pada awal abad ke-20 sudah mengalami kemunduran akibat berbagai faktor, termasuk kekalahan dalam Perang Dunia I. Setelah perang, kekaisaran yang telah bertahan lebih dari enam abad itu resmi runtuh dan wilayah-wilayahnya dibagi oleh negaranegara sekutu melalui Perjanjian Svres pada tahun 1920. Perjanjian ini mencoba menghapuskan eksistensi Ottoman dan memecah wilayahnya, yang memicu perlawanan dari sejumlah kalangan, terutama para pemimpin militer dan nasionalis Turki. Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam perlawanan ini adalah Mustafa Kemal, seorang jenderal yang berhasil mengorganisasi perlawanan terhadap penjajahan asing dan usaha-usaha pembagian wilayah kekaisaran.

Melalui Perang Kemerdekaan Turki, yang berlangsung dari 1919 hingga 1922, Mustafa Kemal berhasil mengalahkan pasukan sekutu dan pasukan Sultan Ottoman yang telah menjadi marionet negara-negara asing. Kemenangan ini membuka jalan bagi lahirnya Republik Turki pada 29 Oktober 1923, dengan Mustafa Kemal Atatrk sebagai presiden pertama. Pendirian Republik Turki menandai berakhirnya kekuasaan monarki Ottoman dan berdirinya negara baru yang berbentuk republik. Atatrk tidak hanya berperan sebagai pemimpin militer, tetapi juga sebagai arsitek utama dalam merancang transformasi sosial, politik, dan ekonomi Turki.

Atatrk memiliki visi yang jelas untuk membangun Turki sebagai negara yang modern, sekuler, dan progresif. Salah satu ide besar yang ia usung adalah pemisahan agama dari negara, yang merupakan bagian dari upayanya untuk mendirikan negara sekuler. Dalam hal ini, Atatrk menghapuskan sistem kekhalifahan, yang sebelumnya menjadi simbol kekuasaan spiritual dan politik Ottoman. Ia juga melakukan reformasi pendidikan besar-besaran dengan mengganti alfabet Arab yang digunakan selama berabad-abad dengan alfabet Latin, guna mempermudah modernisasi dan memudahkan akses terhadap pengetahuan Barat. Selain itu, Atatrk juga melaksanakan perubahan dalam sektor hukum dan ekonomi. Ia mengadopsi hukum-hukum Barat, mengganti sistem hukum yang berbasis agama dengan sistem hukum sipil, dan mendorong industrialisasi

sebagai bagian dari usaha mengubah Turki menjadi negara yang mandiri secara ekonomi. Atatrk juga memperjuangkan kesetaraan gender dengan memberikan hak pilih kepada perempuan, yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik dan sosial. Semua ide dan kebijakan tersebut mencerminkan visi Atatrk untuk menjadikan Turki sebagai negara yang lebih modern dan terbuka terhadap perkembangan zaman. Peran Mustafa Kemal Atatrk dalam lahirnya negara Turki modern sangatlah besar, karena ia bukan hanya mengakhiri kekuasaan Sultan, tetapi juga membentuk dasar-dasar sebuah negara yang maju, sekuler, dan progresif, yang hingga hari ini menjadi cikal bakal identitas negara Turki yang dikenal di dunia internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline