Definisi
Genealogi adalah studi tentang asal-usul dan perkembangan suatu konsep, praktik, atau institusi, menelusuri evolusi dan transformasinya sepanjang waktu. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani "genea" yang berarti generasi atau keturunan, dan "logos" yang berarti ilmu atau studi. Dalam konteks yang lebih luas, genealogi tidak hanya terbatas pada pencarian asal-usul keluarga atau garis keturunan, tetapi juga meliputi analisis kritis terhadap sejarah ide, struktur sosial, budaya, dan praktik.
Dalam memahami genealogi, beberapa aspek penting yang harus dipahamai antara lain:
- Genealogi melibatkan penelusuran sejarah suatu konsep atau praktik dari asal mulanya hingga kondisi saat ini. Ini termasuk memeriksa konteks historis, budaya, dan sosial yang mempengaruhi transformasinya.
- Genealogi sering kali menggunakan pendekatan interdisipliner, memanfaatkan ilmu sejarah, filsafat, sosiologi, antropologi, dan psikologi untuk memberikan wawasan yang lebih holistik tentang evolusi suatu fenomena.
- Genealogi tidak hanya mendokumentasikan sejarah tetapi juga menganalisis dan mengkritisi perubahan dan pergeseran dalam makna dan fungsi dari konsep atau praktik tersebut. Ini sering kali melibatkan dekonstruksi narasi-narasi dominan dan mengeksplorasi kekuatan dan kepentingan yang terlibat dalam pembentukannya.
- Dalam beberapa pendekatan, seperti psikoanalitik dan post-strukturalis, genealogi juga mengeksplorasi bagaimana unsur-unsur yang tidak disadari atau tersembunyi mempengaruhi evolusi suatu konsep atau praktik.
Michel Foucault, seorang filsuf Perancis, adalah salah satu tokoh utama yang mengembangkan metode genealogis dalam analisisnya terhadap berbagai institusi dan konsep sosial. Foucault menggunakan genealogi untuk mengeksplorasi bagaimana kekuasaan, pengetahuan, dan diskursus berinteraksi dalam membentuk realitas sosial dan praktik-praktik tertentu.
Transfer pricing adalah praktik penetapan harga untuk transaksi barang, jasa, atau aset tidak berwujud antara entitas-entitas yang berafiliasi atau berada di bawah kepemilikan perusahaan yang sama. Praktik ini sangat relevan dalam konteks perusahaan multinasional yang melakukan transaksi lintas batas negara antara anak perusahaan, cabang, atau divisi yang berbeda. Transfer pricing memainkan peran penting dalam manajemen keuangan dan strategis perusahaan, namun juga menimbulkan berbagai isu terkait perpajakan dan regulasi.
Transfer pricing mencakup transaksi antara perusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan atau kontrol yang sama. Ini termasuk penjualan barang, pemberian jasa, penggunaan aset tidak berwujud (seperti paten atau merek dagang), dan transaksi finansial.
Harga yang ditetapkan dalam transfer pricing harus sesuai dengan prinsip "arm's length" (jarak antar pihak independen), yang berarti harga tersebut harus mencerminkan kondisi pasar yang wajar seolah-olah transaksi tersebut terjadi antara pihak-pihak yang tidak berafiliasi.
Dalam konteks transfer pricing, pendekatan genealogis akan menelusuri asal-usul dan perkembangan konsep serta praktik transfer pricing, termasuk faktor-faktor ekonomi, regulasi, dan manajerial yang mempengaruhi evolusinya. Pendekatan ini akan membantu kita memahami mengapa dan bagaimana transfer pricing menjadi penting dalam ekonomi global saat ini, serta implikasi dan kontroversi yang menyertainya.
Asal Usul
Transfer pricing merupakan isu penting dalam ekonomi global saat ini. Praktik ini mencakup penetapan harga untuk transaksi antar perusahaan dalam satu grup atau konglomerasi. Meskipun terdengar sederhana, transfer pricing memiliki implikasi yang mendalam terhadap perpajakan, regulasi, dan bahkan ekonomi politik global. Untuk memahami transfer pricing secara mendalam, penting untuk mengurai asal-usulnya serta bagaimana ia berkembang dari sebuah konsep menjadi praktik yang kompleks dan sering kontroversial. Pendekatan genealogi dapat memberikan wawasan mendalam tentang transfer pricing sebagai hasil dari kehendak (Wille) ketidaksadaran (Id) yang menjadi kesadaran.
Dalam sejarah ekonomi, transaksi antar entitas bisnis selalu menjadi bagian integral. Namun, seiring dengan perkembangan perusahaan multinasional, transfer pricing mulai menjadi alat yang penting. Pada era perdagangan kolonial, perusahaan-perusahaan besar seperti British East India Company dan Dutch East India Company sudah terlibat dalam praktik yang serupa dengan transfer pricing. Mereka menetapkan harga barang dan jasa yang ditransaksikan antar cabang di berbagai wilayah dunia untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan pajak yang harus dibayar.