Lihat ke Halaman Asli

Bapas Purwokerto

Pegawai Negeri Sipil

Duka dan Doa Istri Narapidana

Diperbarui: 13 Desember 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Bapas

Purwokerto, Info_Pas- Kisah seorang suami bernama ED yang dikenal bertanggung jawab dan sangat menyayangi keluarga, berharap bisa menerima upah dari jasa menjadi sopir untuk keperluan mudik lebaran mengantar istri bisa pulang kampung. Namun nasib malang menimpa ED ketika orang yang menyuruhnya menjadi sopir justru melakukan perbuatan tindak pidana berupa pembunuhan berencana. Dari kecerobohan dan ketidak hati-hatian ini akhirnya ED harus berurusan dengan pihak berwajib dari menjalani pemeriksaan, penahanan hingga pemidanaan. 

Istri ED merupakan wanita luhur dan jujur merasa sangat terguncang dengan kenyataan bahwa ED yang selama ini dikenal sangat menyayangi keluarga ternyata terlibat dalam kasus yang mengerikan dan sadis sebuah pembunuhan kepada seorang janda setengah baya. Istri ED nyaris putus asa menghadapi keadaan yang harus diterima sedangkan istri ED sedang dalam kondisi sakit parah karena mengidap penyakit lupus. Istri ED mengalami depresi karena harus menjadi tulang punggung untuk kelangsungan bagi kedua anaknya yang sedang menempuh pendidikan di bangku SLTA. 

Berkat bantuan dan motivasi dari masyarakat sekitarnya, istri ED perlahan bisa menerima keadaan sesungguhnya terbuka pikiran bertarung mempertankan kehidupan buah hati hingga akhirnya dia bekerja menjadi seorang asisten rumah tangga dengan gaji yang pas-pasan. Berdasarkan putusan Pengadilan ED telah menerima vonis hakim berupa pidana penjara 17 tahun lamanya, bukan waktu yang pendek bagi keluarga ED untuk menunggu. Berkat kegigihan, kerja keras, doa akhirnya istri ED bisa menghadapi segala duka. 

Kedua anak ED bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA bahkan dari kebaikan hati wanita ini, sang majikan memberikan peluang kerja kepada anak sulungnya menjadi karyawan sebuah pom bensin. Istri ED bisa melewati masa-masa kritis secara lahir batin, material spiritual menggantikan posisi sebagai tulang punggung dengan kondisi kesehatan yang terganggu karena sakit autoimun yang diderita hingga saat sekarang. 

Segala duka dan nestapa telah dilupakan berkat doa-doa yang selalu dilantunkan dalam tiap nafas kehidupannya. Dengan wajah berseri penuh senyum sosok ini menyambut dengan ramah dan hangat menyapa memberikan salam santun kepada Pembimbing Kemasyarakatan. Kiranya bukan hanya impian belaka namun akan tiba saatnya akan bisa merasakan kebahagiaan kembali jadi miliknya. Hanya bisa berharap dan berdoa bisa mengabdikan dirinya bagi keluarga, lingkungan masyarakat juga bagi agamanya. Sosok lugu ingin segera bertemu dengan seorang yang selalu menjadikannya rindu, karena diyakini memang takdir Allah seperti itulah yang memang harus dijalani. Pembimbing Kemasyarakatan sangat meyakini bahwa dengan kekuatan doa dan hati wanita yang sangat mulia ini akan mengantar seorang narapidana menjadi insan Tuhan yang berguna bagi sesama. Dari lubuk hati yang paling dalam menyadari apa yang menjadi kesalahan untuk bertobat dengan tidak mengulangi perbuatan bisa berkarya, berguna bagi negeri kita tercinta. (Urip/KE/DP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline