Lihat ke Halaman Asli

Bapas Nusakambangan

kementerian hukum dan ham

Datangi Lapas Kategori Maksimu, PK Bapas Nusakambangan Lakukan Litmas Lanjutan

Diperbarui: 19 Desember 2023   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembimbing Kemasyarakatan melakukan penggalian data litmas Lanjutan di Lapas Narkotika Nusakambangan (dok. tim humas)

Nusakambangan, (Selasa/19/12/2023) -- Sebanyak 7 (tujuh) Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah melaksanakan kegiatan penelitian kemasyarakatan terhadap wargan binaan pemasyarakatan di Lapas Narkotika Kelas IIA Nusakambangan.

Tugas litmas ini diselenggarakan guna memenuhi hak warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas berkategori maximum security. Litmas dan asesmen ini selanjutnya dilaksanakan untuk menggali data dan informasi terkait perubahan perilaku dan faktor kebutuhan serta resiko dari warga binaan. Melalui penelitian kemasyarakatan tersebut, Pembimbing kemasyarakatan Bapas Nusakambangan memberikan rekomendasi terkait program pembinaan lanjutan dan kebutuhan narapidana.

"Litmas ini digunakan sebagai dasar pertimbangan lapas untuk memberikan program lanjutan WBP yang bersangkutan. Bisa melanjutkan ke lapas medium atau tetap di lapas maksimum," jelas Halilintar, pembimbing kemasyarakatan ahli madya Bapas Kelas II Nusakambangan. 

Selain giat litmas pembinaan lanjutan, para WBP juga dilakukan assesmen RRI dan kriminogenik untuk mengetahui faktor pengulangan tindak pidana. Dalam penggalian data kali ini, kebanyakan WBP yang terjerat tindak pidana narkotika.

TW, yang merupakan WBP Lapas Narkotika Nusakambangan, menjelaskan bahwa selama menjalani pembinaan, pria asal Magelang ini menyadari kesalahan dan berjanji pada diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Penjara Nusakambangan sudah menyadarkan saya banyak hal. Saya komitmen untuk mengisi waktu dengan beribadah dan memperbaiki diri," ujar TW, residivis tindak pidana narkotika.

Kepada pembimbing kemasyarakatan, TW mengungkapkan jika dalam pembinaan lapas Narkotika, klien rutin beribadah mandiri maupun kegiatan beribadah di dalam gereja.

"Saya membaca Alkitab dari perjanjian lama hingga perjanjian baru. Sekarang saya sedang belajar pedoman hidup seperti Rasul Paulus. Jika hidup bersama Tuhan, mati pun adalah keuntungan", ujar TW.

Pada kesempatan tersebut, para pembimbing kemasyarakatan memberikan penguatan dan arahan agar para narapidana tetap memiliki motivasi dan tujuan dalam menjalani kehidupan. Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Nusakambangan juga menekankan pada WBP untuk selalu menaati peraturan di dalam lapas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline