Lihat ke Halaman Asli

Kang Im

Penulis lepas

Fenomena Latah Superioritas: Kasus Penjual Es Teh Dibilang Goblok oleh Gus Miftah

Diperbarui: 4 Desember 2024   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : detik jabar

Apakah ada harkat dan martabat dari penjual es teh sehingga didepan khalayak di bilang gobk, dan acara itupun berupa adalah acara pengajian....parahnya lagi orang orang yang disebut ulama atau cendekiawan di sekitar Gus Miftah ikutan tertawa atas peristiwa tersebut

Betapa memprihatinkan kejadian tersebut dan saya dengan akal sehat saya mencoba bertafsir atas peristiwa tersebut secara proporsional

Ilmu membuat orang menjadi semakin beradab dan luhur budi, bukan semakin arogan berucap. Ilmu membuat orang memampukan diri untuk mendapatkan kesadaran intelektual. Dimana daya nalar nya menjadi skrining atas segala perbuatan, tindakan dan ucapan

Menyalakan diri manusia ( inflamare Humanitatem ) adalah hal paling mendasar sebelum manusia memberikan ujaran apalagi ajaran kepada orang lain. Banyaklah berujar kepada diri sendiri agar bisa mempunyai self control atas tindakan, perbuatan dan ucapan kita. Banyaklah belajar dulu , dan jangan buru buru mengajar kalau memang kita belum selesai dengan diri kita sendiri

Merasa Superior adalah Awal Kesombongan

Sifat dasar manusia adalah senang dengan pujian dan pongah ketika merasa jadi pusat perhatian.

Ilmu itu alat, orang berilmu disebut alim , terlepas dari apa yang disebut khilaf dan akhirnya Gus Miftah meminta maaf kepada penjual teh,  orang berilmu bisa membedakan mana yang namanya guyonan dan cemoohan

Penjual es teh bertanya kepada Gus Miftah, karena dia merasa inferior. Penjual es teh menganggap berdasarkan pemahamannya Gus Miftah adalah seorang kyai, berilmu agama, dan seorang pejabat pemerintah, makanya dia bertanya.....just ask!

Sedangkan Gus Miftah , menurut pengamatan saya...... dalam pemahaman dirinya ( mungkin ) dia adalah seorang Gus, Penceramah Kondang, Pejabat Negara, dan lusinan aceccoris sosial yang melekat pada dirinya,  terlihat kesan superioritas saat mengatakan goblok pada penjual es teh, nadanya tanpa ragu mengatakan demikian dalam habitat pengajian.....apa yang salah dengan peristiwa tersebut?

Saya tidak ingin suudzon, tapi mungkinkah guyonan akan menafikan nalar akal sehat...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline