Lihat ke Halaman Asli

Pak Kades Rangkat Kena Batu, Batunya Belum Kena

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12919102541693418106

[caption id="attachment_79291" align="aligncenter" width="294" caption="Akupuntur,  "Siksaan" yang Menyembuhkan"][/caption]

Berita mengenai masuknya pak Kades ke rumah sakit masih simpang siur, seawam masyarakat mengenal 2 methode yang berbeda dalam penanganan/ tindakan kuratif terhadap pasien. Pendekatan pertama, adalah pengobatan gejala/sakit yang dirasakan, pendekatan yang lebih tepat adalah pengobatan berdasarkan penyebab penyakit.

Nyeri perut luar biasa yang dialami Pak Kades,  mirip gejala orang yang terkena gangguan lambung. Pengobatan yang pertama, adalah mengatasi nyeri, yang kedua sembari menunggu hasil test darah dan USG dilakukan pengobatan untuk gastritis kronis. Di rumah sakit 4 hari dengan infus dan antinyeri yang rutin, maka gejala nyeri yang dialami tidak ada lagi, sehingga 4 hari kemudian boleh pulang.

Setelah sehari di rumah, timbul lagi nyeri yang luar biasa, sehingga Pak Kades mengambil inisiatif untuk berobat non medis (akupuntur), ternyata, jam 9 mulai sakit, dan bahkan tetap nyeri setelah titik akupuntur pencernaan di tusuk jarum. Nyeri ini makin tidak tertahankan, hingga jam 01.30 Pak Kades pindah kembali ke perawatan medis. Uniknya, karena menjomblo, pak Kades naik motor sendiri, baik berangkat, maupun pindah rumah sakitnya.

Dua hari di ruangan kelas 3, gejala nyeri sudah sangat menurun. Dan saat mendapatkan ruangan utama yang sendirian, sejak jam 8 malam, kembali ada nyeri hebat, bahkan setelah injeksi anti nyeri. Akhirnya diduga Pak Kades mengalami Psikosomatis.  Terpaksa, bersabar menahan nyeri, hingga jam 4 pagi, perawat sedang tidur, dan Pak Kades berjalan menuju IGD, tempat dokter jaga, tentu saja tindakan ini salah. Untuk mendapatkan pelayanan dokter jaga, harus melalui perawat.

[caption id="attachment_79293" align="aligncenter" width="448" caption="Tersenyum apa Meringis Menahan Nyeri ?"]

129191060815729616

[/caption] Jam 04.30 pasca sholat subuh, akhirnya dengan hati-hati Pak Kades menelpon perawat : " Maaf, suster, penyebab penyakit saya kan belum terdiagnosa, mohon untuk dipanggilkan dokter jaga, mumpung saya sedang kambuh". Kemudian perawat memasuki kamar Pak Kades sambil membawa tensimeter, dan alangkah terkejutnya suster karena tensi Pak Kades saat itu 180/110. Akhirnya dokter jaga datang dan diyakini ada sesuatu yang menimbulkan nyeri dari ureter yang sejajar lambung.

Kemudian di USG sore harinya, sehingga nampak pembengkakan ginjal dan sumbatan di ureter. Akhirnya, pengobatan lambung dipadukan dengan pengobatan batu ginjal. Besoknya dipersilahkan rawat jalan. Mahal banget obatnya, mencapai 600 ribuan. Dan episode menunggu luruhnya batu, merupakan episode yang mendebarkan sekaligus menyakitkan, dan obat peluruh batu merangsang BAK yang tidak bisa ditahan. Sedangkan pekerjaan tidak bisa menunggu lagi.

Akhirnya ada masukan, bahwa seorang sarjana keperawatan (mantri kesehatan praktik swasta) punya track bagus untuk peluruhan kencing batu. Sehingga, selasa malam Pak Kades mencoba, murah banget, paket rawat jalan seminggu plus injeksi gempur batu, cuman 40 rb. Pagi tadi sudah mulai berkeringat normal, setelah sarapan dan setelah mandi pagi. Alhamdulillah, tugas memantau kerjasama bisa dikerjakan dan foto-foto langsung dilaporkan via email.

[caption id="attachment_79288" align="aligncenter" width="448" caption="Mengawali Pekerjaan"]

12919074641960940175

[/caption]

Mohon support do'a agar sebelum tahun baru, sang batu rela meninggalkan kehangatan tubuh Pak Kades. Thanks untuk seluruh support dan doanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline