SARA = Suku, Agama, Ras, dan Antagolongan
Kemenangan Jokowi-Ahok dipercaya banyak pihak sebagai kemenangan pihak-pihak yang meyakini isu atau wacana SARA tidak mempan lagi membelokkan pemilih alias rakyat.
Namun saya justru melihat kemenangan Jokowi-Ahok tetap saja karena gelombang SARA.
Kita mulai dari Suku.
*) Lihat saja mayoritas (60%) penduduk DKI Jakarta adalah orang (suku) Jawa. Jokowi adalah orang (suku) Jawa.
*) Lihat saja mayoritas penguasa bisnis di DKI Jakarta adalah orang Tionghoa. Ahok atau Basuki adalah orang Tionghoa.
Menurut Indra J. Piliang dalam diskusi "Polemik" Sindo Radio barusan, DKI Jakarta menguasai perkonomian NKRI sebesar 60% dari sekitar Rp.7.000 triliun.
Kemudian yang berikutnya adalah Agama.
*) Lihat saja agama mayoritas penduduk DKI Jakarta adalah agama Islam. Jokowi adalah orang Islam.
*) Mohon maaf saya tidak mengetahui agama mayoritas penguasa bisnis DKI Jakarta itu apa, mungkin saja agama Nasrani. Bila agama Nasrani maka pas, Ahok pun beragama Nasrani.
Kemudian yang berikutnya adalah Ras. Karakteristik fisik seperti warna kulit, struktur rambut, tinggi badan dan juga dari segi geografis inilah manusia mengelompokkan dirinya menjadi berbagai Ras.