Lihat ke Halaman Asli

Dwi-Tunggal Prabowo-Fadel

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya melakukan pengamatan sekaligus analisis pada Prabowo Subianto sejak 2004. Kala itu Prabowo mulai tampak di panggung politik meskipun kalah pada Konvensi Partai Golkar oleh Wiranto. Kemudian Prabowo membesut Partai Gerakan Indonesia Raya.  Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2009 berpasangan dengan Megawati meskipun kalah dari SBY-Boediono.

Fadel Muhammad sukses menjadi Gubernur Gorontalo yang berjuluk Gubernur Jagung. FM bahkan terpilih menjadi Gubernur Gorontalo untuk kedua kalinya dengan tingkat elektabilitas nyaris mendekati tingkat elektabilitas Jokowi pada Pilwako Solo keduanya. Kemudian FM menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Impiannya menjadikan Indonesia sebagai negeri maritim.

Analisis saya menyodorkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ideal untuk Indonesia 2014-2019 adalah Prabowo Subianto dan Fadel Muhammad. Dwi-Tunggal Prabowo-Fadel mengingatkan pada Dwi-Tunggal Hayam Wuruk-Gadjah Mada.

*) Prabowo Subainto mengidentikkan dirinya sebagai New Gadjah Mada pada Pilpres 2009 yamng gemanya hingga detik ini. Putra Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini pun mewakili Indonesia Barat, utamanya Jawa. Pasalnya, fakta membuktikan 5 dari 6 Presiden RI adalah orang Jawa. Kini, Prabowo merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya. Mantan menantu Presiden RI kedua Soeharto ini pun pernah berada di Partai Golkar.

*) Fadel Muhammad kala jadi Menteri Kelautan dan Perikanan pernah bermimpi menjadikan Indonesia sebagai negeri maritim. Majapahit merupakan kerajaan maritim.FM mewakili Indonesia Timur.

Pasangan ini merupakan yang paling tepat, karena mewakili Indonesia Barat dan Indonesia Timur, mewakili non-sipil (militer) dan sipil, serta memiliki kapasitas sebagai pemimpin. Sekalipun Dwi-Tunggal Prabowo-FMbertukar posisi maka tak masalah. Pasalnya keduanya saling mengisi laiknya HW-GM.

Ganjalan yang sangat mungkin bagi FM berasal dari Partai Golkar. Pasalnya, FM adalah Wakil Ketua Golkar sekaligus Tim Sukses Pemenangan Aburizal Bakrie wilayah Indonesia Timur. Karakter FM yang santun mungkin juga jadi ganjalan karena ia merasa Golkar sudah membesarkannya, sehingga ia sungkan untuk head to head dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sudah mendeklarasikan pencapresan untuk Pilpres 2014.

Namun dapat saja FM memilih berpemeo politik bahwa tiada seteru yang abadi, yang ada adalah kepentingan abadi. Dengan sisa waktu dua tahun tentu kemungkinan-kemungkinan dapat saja terjadi. Demi kepentingan bangsa dan negara, maka sah-sah saja FM bersanding dengan Prabowo.

Prabowo-FM for 2014-2019!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline