PSBB Jakarta 14 September 2020, Pandemi corona virus Covid-19 terakhir ini terpantau sangat tinggi dalam 12 hari terakhir ini. Dengan besarnya testing di lapangan baik rapid maupun swab yang dilakukan, untuk mendeteksi keadaan sesungguhnya yang terjadi di masyarakat.
Di dalam kehidupan sosbud (sosial budaya masyarakat) sejak PSBB di awal Maret 2020, bisa dirasakan hingga saat ini kembali PSBB di Jakarta. Dengan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin dan menjaga jarak dengan orang lain lebih kuran 2 meter. Kebiasaan baik itulah saat ini cara yang paling tepat untuk mencegah tertular atau menularkan virus corona covid-19 ini, selama vaksin yang diusahakan oleh pemerintah sedunia belum bisa diproduksi apalagi digunakan oelh masyarakat untuk anti Covid19.
Memang sangat nyata adanya Covid-19 ini yang hampir goib, tetapi terdeteksi dengan sistim pemeriksaan secara rapid test atau swab, oleh pihak yang berwewenang yaitu pemerintah. Meskipun sangat banyak biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah, ternyata masing-masing rakyat dalam keluarga kecil juga mengeluarkan biaya yang tidak kecil, ada juga yang income nya minus bahkan tidak ada pemasukan.
Sungguh untuk kelangsungan suatu peradaban atau kehidupan yang bermartabat, memerlukan banyak sekali pengorbanan. Contohnya semua unsur masyarakat harus semua bergerak dan berjuang untuk tetap sehat atau hidup yang baik, dengan bersama melawan Covid-19 ini. Maka pemerintah DKI Jakarta secara sadar menrapkan PSBB lagi. Demi memutus mata rantai penyebar covid-19.
Semoga dengan ini bisa diturunkan jumlah orang yang terpapar penyakit covid-19 ini, terkendali dengan benar. Ayo lakukan 3 M dengan baik dan benar, terus menerus.
Jakarta, 14 September 2020
Haji Dwi Sugiarto
