Lihat ke Halaman Asli

Haji Dwi Sugiarto

Bergerak Berjuang Ber-Demokrasi

Puisi: Wajarlah Siklus Hidup

Diperbarui: 19 Juni 2020   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katak Terbang/dokpri

Berudu

Kecebong

Anak Katak

Katak 

Bertelur lagi menetas jadi berudu seterusnya ...

Manusia dalam rahim 

Sperma dan telur dikandung bunda

Menyatu karena semangat ayah yang sadar akan karunia-Nya

Disatukan - Nya tanpa bisa memilih telur yang mana

Terima pasrah atas arahan - Nya 



Batas waktu tak jauh sembilan bulan sepuluh hari sempurna

Sperma telur dsatukan jadi darah

Darah tumbuh jadi daging

Daging berisi organ dalam juga tulang

Empat bulan ditiupkan napas ruh dari - Nya  



Tumbuh sempurna Sang Jabang Bayi

Sembilan bulan sepuluh hari penderitaan bahagia Sang Bunda

Ooo  eeeeyyyy tangisan kaget sang jabang bayi

Gembiranya orang tua juga saudara menerima suka cita bahagia

Cinta kasih yang terpadu telah berbuah manis Harapan Bahagia selalu 

Alhamdulillah kalimat yang pantas atas semua-Nya. 



Gandaria, 19 Juni 2020

Haji Dwi Sugiarto


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline