Banyumas - Srawung bukanlah ilmu tingkat tinggi yang didapat dengan berbagai macam laku tirakat yang berat, namun kerana kemauan dan tekad yang kuat. terlihat memang tidak begitu diutamakan dalam pelajaran di bangku sekolah ataupun kuliah namun justru ini sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
[caption id="attachment_249109" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi : srawung purwokerto banyumas jateng"][/caption]
Banyak para Calon Kepala Desa yang gagal dalam ajang Pilkades padahal sudah mengeluarkan uang begitu banyak, wuwur atau ada istilah serangan fajar yang dilancarkan namun tidak bisa merebut suara hati masyarakat karena disebabkan kurangnya srawung atau silaturahmi kepada warga masyarakat.
Memang uang seolah bisa membeli semuanya, namun untuk soal hati nurani tak kan pernah terbeli walau dengan harga berapapun. kalaupun ada nurani yang tergadaikan itu karena ada faktor-faktor tertentu. ada beberapa pemberitaan tentang calon kepala desa yang sukses meraih kemenangan dengan modal yang begitu banyaknya dengan bagi-bagi uang, namun tanpa dibantu dengan karakter atau sosok serta kepedulian terhadap warga maka mustahil akan sukses dalam memimpin desanya.
Mencoba keluar dari lingkungan desa, yaitu hajat masyarakat Indonesia pada tahun 2014 yaitu pemilihan calon legislatif atau DPR baik untuk tingkat kabupaten, Provinsi hingga DPR Pusat. Beberapa Calon sudah melakukan kampanye atau gerilya untuk mendapatkan suara di ajang demokrasi.
Srawung akan menjadi jawaban untuk menyukseskan dalam pecalegan kalaupun tidak berhasil dalam pemenangan Dapil setidaknya telah berhasil belajar untuk dirinya sendiri. karena dalam ilmu sosial kemasyarakatan ini sangat penting sekali. silaturahmi antara warga akan menjadikan kedekatan batin hingga akan menimbulkan kepedulian sesama.
Purwokerto - Banyumas, 16 Juni 2013
