Tiada Hari Tanpa Menulis

Jangan jadikan menulis itu kewajiban, tapi jadikanlah bahwa menulis itu kebutuhan. Layaknya makan di pagi dan sore hari, sehari tanpa menulis seakan hidup ada yang berkurang. Kata orang bijak menulis juga menyehatkan.

[caption id="attachment_218364" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi - ayo ngeblog di kompasiana / dok. pribadi"][/caption]

Banyumas – aktifitas menulis dalam kehidupan sehari-hari pasti seringkali kita jumpai. Baik itu menulis rencana, catatan harian, menulis transaksi pembelian, pencatatan administrasi dan masih sangat banyak sekali aktifitas menulis di sekitar kita. Medianya pun beraneka ragam mulai dari kertas, blocknote, buku tulis, kertas hvs, hape, smartphone, komputer, laptop hingga tablet dan saudara-saudaranya.

Tanpa kita sadari menulis itu seperti air yang mengalir. Ketika membalas sms, update status di social network seperti facebook ataupun twitter dengan cepat merespon dalam bentuk huruf dan angka yang muncul di layar. Walaupun terkadang ada juga beberapa orang yang membalas sms atau apdet status harus dengan memikirkan dalam waktu cukup lama.

Bagaimana kalau menulis blog atau artikel di kompasiana? Hemm… sulit ndak yach? Tentu jawabannya bisa berbeda-beda yang beraneka ragam. Bagi pemula seperti saya terkadang masih bingung dan kurangnya inspirasi sumber tulisan. Bahkan tujuan menulispun terkadang menghilang. Berbeda bagi kompasianer yang sudah cukup lama dan memang hobi dalam dunia tulis menulis. Sebuah pandangan/penampakan atau bahkan umpama “jere” (katanya) saja bisa menjadi sebuah artikel atau tulisan.

Masih baru di kompasiana dan tidak tahu dasar-dasar jurnalistik, itulah saya yang sangat awam berasal dari desa yang sunyi di kaki gunung slamet jawa tengah. Namun entah mengapa sehari saja saya tidak menulis atau publish artikel di kompasiana maka hari tersebut terasa hambar. Ada yang kurang tanpa meninggalkan jejak berupa tulisan. Walaupun tulisan saya tidak bermanfaat, tidak menarik, tidak aktual, dan tidak menginspirasi setidaknya ada kepuasan hati dan  kebahagiaan untuk tetap berbagi. Karena berbagi tak pernah rugi. Sharing and connecting.

Sulit dan mudah dalam menulis tentu masing-masing pribadi berbeda pandangan, namun secara sederhana bagi saya menulis itu harus tidak takut akan salah, kalaupun salah kan bisa di perbaiki, tapi kalau sudah baik masa mau di salahkan? Jadi tulislah apa saja yang kiranya anda mau berbagi.

Memulai tulisan sebuah artikel ataupun postingan tidah harus perfect dan lengkap ala jurnalistik. Tapi tulislah seperti anda sms atau apdet status di facebook dan twitter. Hanya saja diberi tambahan sedikit informasi sehingga ketika ada yang membaca tidak memunculkan aneka pertanyaan. Syukur sebelum orang bertanya maka tulisan anda sudah menjawab/menjelaskannya.

Aktifitas menulis atau ngeblog akan indah terasa jika sudah menjadi kebiasaan. Bukan lagi paksaan atau kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi bagi blogger atau kompasianer. Ayo mulai bersama-sama menulis, karena dengan tulisan engkau akan dapat menciptakan sejarah dunia. Belajar tak kenal ruang dan waktu, begitupun dengan menulis. Karena setiap aktifitas kita sehari-hari juga merupakan catatan kehidupan yang ada di dalam benak hati dan akal pikiran. Keduanya bisa lepas dan menghilang, maka ikatlah catatan-catatanmu dengan tulisan. Tak bosan-bosan untuk mengajak "ayo menulis". Salam hangat dari desa .